Sektor Tambang Lesu, Gubernur Iqbal Genjot Pariwisata Jadi Pendongkrak Ekonomi

Mataram (NTBSatu) – Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) sektor pertambangan di NTB, harusnya berkontribusi signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi. Sektor ini biasanya menyumbang lebih dari 20 persen terhadap ekonomi NTB, tapi pada awal 2025 ekspornya nihil.
Hal itu juga yang memicu anjloknya pertumbuhan ekonomi NTB awal tahun 2025 ini. Hingga menyentuh angka minus 1,47 persen.
Tak ingin terus bergantung pada pertambangan, Gubernur NTB, Lalu Muhamad Iqbal akan genjot potensi ekonomi di sektor pariwisata. Ia berkeinginan menjadikan NTB sebagai daerah pariwisata berkelas dunia.
“Ini merupakan salah satu visi-misi kita dalam membangun NTB lima tahun ke depan,” kata Iqbal dalam acara Musrenbang Provinsi NTB, Rabu, 4 Juni 2025 di Hotel Lombok Raya, Kota Mataram.
Mantan Duta Besar Indonesia untuk Turki ini mengatakan, sektor pertambangan meskipun mempengaruhi pertumbuhan ekonomi, namun minim memberikan dampak kepada masyarakat. Sehingga, dia berharap pariwisata akan menjadi primadona ekonomi ke depannya.
Iqbal mengaku, mimpi ini sudah ia mulai sejak menjadi Dubes Indonesia untuk Turki, yakni dengan membuka lebih banyak rute penerbangan menuju Lombok, bekerja sama dengan perusahaan penerbangan.
Tingkatkan Konektivitas ke NTB
Selain itu, saat ini pemerintah sedang mengurus pembukaan dua jalur kapal cepat dari Sanur, Bali menunju Mandalika, Lombok Tengah. Kemudian Sanur- Senggigi, Lombok Barat.
“Harapan ke depan kita bisa menghidupkan kembali yang saat ini sudah relatif mati sendiri,” ujarnya.
Selain itu, Iqbal juga tengah melobi Kementerian Perhubungan untuk terus menambah konektivitas antar daerah, maupun antar destinasi di NTB. Salah satunya merancang seaplane atau kapal pesawat yang bisa mendarat di air.
Ia mengatakan, saat ini Kementerian Perhubungan tengah merancang regulasi terkait proyek ini. Iqbal berharap ini semakin memperbanyak konektivitas menuju NTB.
“Pemerintah Provinsi saat ini sedang merancang perbaikan tiga ruas jalan untuk meningkatkan konektivitas, terlebih pariwisata MICE (Meeting, Insentif, Convention dan Event) terus digaungkan ke depannya,” tutur Iqbal.
Ia menargetkan kontribusi pariwisata dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi terus meningkat dari yang saat ini 11,64 persen, menjadi 12,60 persen pada tahun 2029.
Peningkatan konektivitas ini juga untuk mendukung pengembangan kawasan pariwisata strategis daerah, yang mana saat ini NTB memiliki 10 kawasan tersebut dari ujung barat Lombok sampai ujung timur Sumbawa. (*)