Daerah NTB

Banjir di Pulau Sumbawa, 4.850 KK Terdampak dan 316 Ekor Hewan Ternak Hanyut

Mataram (NTBSatu) – Beberapa hari lalu, banjir besar melanda empat daerah di Pulau Sumbawa, yaitu Kabupaten dan Kota Bima, Dompu, dan Sumbawa.

Catatan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi NTB, akibat bencana tersebut, sebanyak 4.850 Kepala Keluarga (KK) terdampak.

Rinciannya, 55 KK di Kabupaten Bima, 34 KK di Kota Bima, 3.766 KK di Dompu, dan 995 KK di Kabupaten Sumbawa.

“Tidak ada korban jiwa pada bencana banjir di Pulau Sumbawa ini. Namun terdapat kerusakan baik fasilitas umum, pendidikan, atau rumah warga,” kata Kepala Pelaksana (kalak) BPBD Provinsi NTB, Ahmadi, Senin, 23 Desember 2024.

Selain itu, dampak lain dari bencana tersebut adalah sekitar 316 hewan ternak hanyut terbawa arus. Seperti di Kabupaten Bima, kurang lebih 300 hewan ternak (bebek) hanyut. Sedangkan di Kabupaten Sumbawa 12 ekor sapi dan 4 ekor kambing juga hanyut.

“Tak hanya itu, banjir juga merusak lahan persawahan milik warga. Misalnya di Kabupaten Bima tepatnya di Desa Parangina dan Pandai, satu hektar sawah rusak. Sedangkan di Sumbawa, tambak udang terdampak,” jelas Ahmadi.

Rincian kejadian bencana banjir di Pulau Sumbawa:

Kabupaten Bima

Banjir melanda beberapa wilayah di Kabupaten Bima pada Kamis, 19 Desember 2024 sekitar pukul 17.00 – 20.00 Wita.

Banjir menghantam sejumlah desa di Kabupaten Bima. Di antaranya, Desa Sari dan Desa Parangina Kecamatan Sape. Serta, Desa Pandai Kecamatan Woha, Desa Ncandi dan Desa Monggo Kecamatan Madapangga.

Ahmadi menjelaskan, banjir tersebut terjadi karena hujan sedang hingga lebat yang disertai kilat atau petir dan angin kencang. Kondisi ini berlangsung hingga pukul 21.00 Wita.

Akibatnya, di Desa Sari, luapan air bercampur lumpur meluap kejalan raya Lintas Sari-Sape tepatnya di So Limbu dan So Kamboa Desa Sari Kecamatan Sape. Hal ini mengganggu aktivias masyarakat, serta satu unit mobil yang sedang melintas terjebak.

Pada Desa Parangina, sawah terendam seluas 1 hektar dan menyisakan lumpur di areal sawah

Kemudian, di Desa Pandai, merendam wilayah lahan pertanian dan pemukiman warga serta jalan raya Lintas Sumbawa -Bima (cabang pandai). Sedangkan, di Desa Monggo, pohon tumbang dan satu unit mobil box bermuatan peralatan motor rusak parah pada bagian depan. Serta, satu buah tiang Telkomsel roboh beserta kabel Telkomsel putus.

“Di Desa Ncandi 55 unit rumah warga terendam,” ujar Ahmadi.

Kota Bima

Wilayah terdampak banjir di Kota Bima yaitu Kecamatan Rasanae Timur dan Rasanae Barat.

Di Kecamatan Rasanae Timur, dua keluarahan terdampak, yaitu Kelurahan Dodu dan Kodo. Begitu juga di Kecamatan Rasannae Barat, yaitu Kelurahan Paruga dan Tanjung.

Penyebab banjir tersebut, karena curah hujan tinggi di wilayah hulu bagian timur Kota Bima (Kecamatan Rasanae Timur Kota Bima dan Kecamatan Wawo Kabupaten Bima) sekitar pukul 14.06 Wita. Akibat dari tingginya curah hujan yang terjadi, menyebabkan terjadinya banjir di Kelurahan Dodu dan Kelurahan Kodo.

“Korban terdampak 34 KK atau 120 jiwa. Meninggal dunia dan hilang nihil. Sementara kerusakan rumah tidak ada. Hanya fasilitas pendidikan berupa 1 unit tembok roboh,” jelas Ahmadi.

1 2Laman berikutnya

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button