Kota MataramPariwisata

Penataan Kembali Giong Siu Telan Anggaran Rp150 Juta

Mataram (NTBSatu)Pemerintah Kota (Pemkot) Mataram, kembali melakukan revitalisasi lanjutan pada objek wisata Giong Siu, yang berlokasi di Babakan, Kecamatan Sandubaya.

Kepala Dinas Pariwisata Kota Mataram, Cahya Samudera mengatakan, proyek penataan tersebut menelan anggaran sebesar Rp150 juta, saat ini sedang dalam tahap pelaksanaan.

“Di wilayah ini, terdapat Ruang Terbuka Hijau (RTH) yang ditetapkan Pemkot Mataram. RTH inilah yang menjadi pusat daya tarik wisata, ” ujarnya, Jumat, 25 Oktober 2024.

Giong Siu menghadirkan kawasan hijau yang menyejukkan seluas 1,2 hektare. Lokasinya pun bersebelahan dengan sungai yang membelah wilayah Babakan.

Masyarakat dapat melakukan beragam kegiatan mulai dari berkemah, memancing, kegiatan piknik dan lainnya di area ini.

Fokus penataan Desa Wisata yang masuk ke dalam 500 Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) tahun 2023 ini, untuk lahan parkir dengan menggunakan paving block dan pembukaan akses jalan.

“Hasil diskusi dengan Pokdarwis Bahana Lestari, akses untuk kendaraan roda empat masih susah karena harus lewat rumah-rumah warga,” ungkapnya.

Desa Wisata Giong Siu juga memiliki atraksi wisata yang kental akan aspek kebudayaan, yang menghadirkan festival budaya mingguan.

Seperti terlaksananya Ten-Ten Kuliner Sasak, yaitu festival jajanan pasar khas Suku Sasak. Di mana para pedagang berhias menggunakan pakaian adat khas Sasak. Serta, dimeriahkan dengan penampilan tari dan musik tradisional. Kegiatan tersebut ada setiap weekend (Sabtu-Minggu).

Maka dari itu, pihaknya segera merealisasikan proyek jalan khusus langsung mengakses objek wisata tersebut. Dari jalan utama, serta lahan parkir yang memadai untuk kenyamanan pengunjung.

Sebelumnya, Dispar Mataram juga menata pedagang kaki lima (PKL) agar lebih tertib dan rapi. Serta memasang 25 unit ayunan dan tenda untuk warga yang ingin berkemah di sana.

“Penataan Giong Siu tetap kami perhatikan sesuai prosedur. tidak boleh terlalu banyak bangunan supaya fungsi hutan kota tidak hilang,” pungkas Cahya. (*)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button