Kota Mataram

Sosiolog Ungkap Dua Hal yang Melatarbelakangi Ramainya Pelajar Beli Kondom di Mataram

Mataram (NTBSatu) – Fenomena pelajar di Kota Mataram yang ramai beli kondom di retail modern masih menjadi perhatian masyarakat belakangan ini. Sosiolog asal Universitas Mataram, Maya Atri Komalasari turut menyoroti hal tersebut.

Maya menyebutkan, fenomena itu dapat menunjukkan beberapa hal dari dua perspektif. Pertama, dari perspektif pendidikan seksual atau kesehatan reproduksi.

Menurutnya, fenomena tersebut menunjukan bahwa remaja di Kota Mataram telah memiliki pengetahuan terkait kesehaatan reproduksi, hubungan seks yang aman. Terlebih, penggunaan kondom atau alat kontrasepsi dapat meminimalisasi risiko penularan penyakit menular seksual misalnya HIV/AIDS.

“Kedua, perspektif moral atau agama atau penyimpangan sosial. Fenomena itu menunjukkan bahwa para remaja dan pelajar seakan permisif terhadap seks bebas atau seks di luar pernikahan,” ungkap Maya kepada NTBSatu, Minggu, 18 Agustus 2024.

Ia juga menjelaskan, terdapat pemahaman yang kurang pada remaja atau pelajar memaknai perilaku seks aman. Mereka memahami hal itu tidak secara utuh. Apabila terpahami secara utuh, maka pelajar atau remaja yang boleh untuk beli kondom hanyalah yang telah menikah saja, bukan yang lain.

IKLAN

Selanjutnya, belum adanya regulasi yang jelas dari pemerintah soal detail terkait pembelian kontrasepsi di retail modern terutama oleh pelajar atau remaja.

“Regulasi itu bisa berupa verifikasi identitas diri atau bukti sudah menikah, atau dokumen tertentu,” terang Maya.

Kemudian, pemerintah belum memasifkan sosialisasi dengan banyak pihak, termasuk kasir atau penjual di retail modern. Terlebih, kasir atau penjual di retail modern merupakan orang yang langsung berinteraksi dengan pembeli alat kontrasepsi.

“Harus ada regulasi mengenai penjualan alat kontrasepsi oleh remaja atau pelajar,” tandas Maya. (*)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button