Mataram (NTBSatu) – Pilkada Kabupaten Bima mulai menyalakan api kontestasi, kali ini berasal dari Calon Bupati Bima, Muhammad Putra Feryandi alias Dae Yandi. Baru-baru ini, teka-teki soal pendamping Muhammad Putra Feryandi mulai mencuat.
Muhammad Putra Feryandi adalah anak dari Bupati Bima saat ini, yaitu Indah Dhamayanti Putri.
Istri dari Wakil Bupati Bima, Dahlan M Noer, yaitu Rostiati mulai muncul sebagai calon kuat untuk mendampingi Feryandi. Rostiati merupakan Ketua Lembaga Perlindungan Anak Daerah Kabupaten Bima.
Partai Gerindra telah mengundang sejumlah pihak yang akan terlibat dalam Pilkada pada November 2024 mendatang dalam sebuah konsolidasi pada, Rabu, 17 Juli 2024, salah duanya ialah Feryandi dan Rostiati.
Partai Gerindra melalui undangan itu memberikan sinyal penekanan kepada Feryandi dan Rostiati untuk maju bersama di Pilkada Kabupaten Bima. Sebab, baik Feryandi dan Rostiati sama-sama hadir sebagai tamu undangan dalam konsolidasi tersebut.
Dalam undangan yang tersebar itu, terlihat banyak nama calon kepala daerah, termasuk cawagub Indah Dhamayanti Putri dan calon wali kota Bima, Mohammad Rum.
Muhammad Putra Feryandi (foto: Dokumen NTBSatu)
Baca juga: Pengamat: Jika IDP Tampil di Pilgub NTB akan Pengaruhi Suara Dae Yandi di Pilkada Bima
Ketua DPC Gerindra Kabupaten Bima, Dahlan M Noer enggan berbicara lebih banyak soal duet Dae Yandi dengan Rostiati. Sebelumnya, beredar kabar, Dahlan juga mendorong anaknya, Ridha Ulfahmi untuk maju mendampingi Dae Yandi.
“Belum,” pesan singkatnya kepada NTBSatu, Selasa, 16 Juli 2024.
NTBSatu mengonfirmasi soal undangan yang akan memanggil istri Dahlan untuk agenda konsolidasi Partai Gerindra di salah satu hotel di Lombok. Ia membenarkan hal itu meski hanya berupa tanggapan singkat.
“Iya, besok,” ujarnya singkat.
Respons Golkar soal Dae Yandi Berpasangan dengan Rostiati
Sementara itu, Ketua Bappilu Golkar Bima, Mus Muliadin merespons soal kepastian Golkar dan Gerindra berkoalisi dalam Pilkada Kabupaten Bima. Menurutnya, agenda untuk mengundang Dae Yandi dan Rostiati dapat menguatkan peluang untuk berkoalisi di Pilkada Kabupaten Bima.
“Mungkin bisa benar karena kemarin ada dua nama,” jelasnya kepada NTBSatu Selasa, 16 Juli 2024.
Lebih lanjut, ia mengatakan, Golkar masih akan menunggu arahan dan perintah dan DPP serta DPD untuk memantapkan konsolidasi ke depan.
Untuk informasi, selain dari Golkar, Dae Yandi telah mendapatkan rekomendasi dari Gelora, NasDem, PDIP, Demokrat, dan Hanura.