FilmLombok Tengah

Asosiasi Profesi Film NTB Resmi Terbentuk, Bangun Ekosistem Perfilman Daerah

Lombok Tengah (NTBSatu) – Pelaku dan komunitas perfilman Nusa Tenggara Barat (NTB), secara resmi mendeklarasikan pembentukan Asosiasi Profesi Film (APF) di TPQ Baitul Qur’an Nurussalamah, Montong Gamang, Kopang, Lombok Tengah, Sabtu, 27 Desember 2025.

Asosiasi ini sebagai wadah profesional untuk membangun ekosistem perfilman daerah yang terstruktur, berkelanjutan, dan berdaya saing.

Dalam forum pembentukan tersebut, para pelaku film secara mufakat menetapkan Ming Muslimin sebagai Ketua APF NTB periode pertama.

Pembentukan APF NTB dilatarbelakangi oleh belum terintegrasinya potensi besar lanskap alam, budaya lokal, serta komunitas kreatif NTB ke dalam satu sistem perfilman yang solid.

IKLAN

Sebab, selama ini aktivitas perfilman berjalan secara sporadis tanpa desain kelembagaan yang mampu menghubungkan pendidikan, produksi, distribusi, pembiayaan, riset, dan pasar.

APF NTB akan sebagai lembaga orkestrator ekosistem perfilman daerah dengan pendekatan berlapis. Mulai dari edukasi dan literasi film, produksi komunitas dan lokal. Kemudian, penguatan film artistik dan festival, hingga pengembangan film industri dan komersial.

Organisasi ini juga menyiapkan roadmap atau peta jalan kerja lima tahun, serta strategi pendanaan dari pemerintah dan non-pemerintah.

Satukan Energi Sineas Lokal

Ketua APF NTB terpilih, Ming Muslimin menegaskan, pembentukan asosiasi ini merupakan langkah kerja nyata, bukan sekadar ruang diskusi.

“Film tidak akan tumbuh hanya dari bakat dan semangat komunitas. Ia membutuhkan sistem, lembaga, dan keberlanjutan. APF NTB hadir untuk menyatukan energi itu. Agar film NTB bergerak dari aktivitas sporadis menuju industri yang terukur dan berdampak,” ujarnya.

APF NTB diperkuat oleh Dewan Penasihat yang terdiri dari tokoh-tokoh utama perfilman Lombok. Di antaranta, Muhammad Nursandi, Fahrudin Ali Khairi, Tafa’ul Jahidin, Ari Garmono, dan Musfar Yasin.

Kehadiran para penasihat ini harapannya menjadi penopang arah kebijakan, penguatan jejaring, serta penjaga visi strategis pengembangan perfilman NTB. Sehingga, tetap berakar pada nilai budaya lokal sekaligus relevan dengan dinamika industri nasional dan global.

Dengan deklarasi ini, APF NTB menandai langkah awal konsolidasi perfilman daerah menuju industri kreatif yang profesional, berkelanjutan, dan memberikan dampak nyata bagi ekonomi serta kebudayaan Nusa Tenggara Barat. (*)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button