Ekonomi Bisnis

Tembaga dan Emas Dongkrak Ekspor NTB, Tembus 324,65 Juta Dolar AS

Mataram (NTBSatu) – Sektor pertambangan, komoditas tembaga dan emas masih menjadi penopang utama kinerja ekspor Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB).

Pada November 2025, nilai ekspor NTB tercatat menembus 324,65 juta dolar AS. Capain ini sekaligus menjaga neraca perdagangan daerah tetap berada dalam kondisi surplus.

Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan (Kanwil DJPb) Provinsi NTB, Ratih Hapsari mengatakan, kinerja ini tidak lepas dari besarnya kontribusi sektor unggulan daerah terhadap perdagangan luar negeri NTB.

“Didorong oleh ekspor konsentrat tembaga, emas, dan katoda tembaga, kinerja ekspor NTB pada November 2025 tetap solid. Pada periode ini, neraca perdagangan NTB mencatat surplus sebesar 311,86 juta dolar AS,” ujar Ratih saat Konferensi Pers Alco NTB, Senin, 22 Desember 2025.

IKLAN

Secara kumulatif, neraca perdagangan NTB sepanjang Januari hingga November 2025 juga masih mencatatkan kinerja positif dengan surplus sebesar 690,96 juta dolar AS.

Berdasarkan komoditasnya, ada lima sektor utama penopang pemasukan NTB pada November 2025. Mayoritas sektor pertambangan dan produk unggulan daerah yang mendominasi.

Konsentrat tembaga menjadi penyumbang terbesar dengan nilai sekitar 145,20 juta dolar AS. Menyusul emas sebesar 118,75 juta dolar AS dan katoda tembaga sebesar 46,30 juta dolar AS.

Salah satu penyumbang ekspor disebabkan PT Amman Mineral Nusa Tenggara (AMNT), anak usaha PT Amman Mineral Internasional Tbk (AMMN), yang akhirnya meraih rekomendasi ekspor konsentrat tembaga sebanyak 480.000 metrik ton kering (dmt) dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM).

Rekomendasi tersebut berlaku selama enam bulan mulai 31 Oktober 2025. Serta, menjadi dasar bagi Kementerian Perdagangan untuk menerbitkan Surat Persetujuan Ekspor (SPE).

Sementara itu, komoditas non-tambang seperti mutiara menyumbang sekitar 9,10 juta dolar AS dan serealia sekitar 5,30 juta dolar AS.

Nilai Impor NTB

Pada sisi lain, nilai impor NTB pada November 2025 tercatat relatif rendah. Hanya 12,80 juta dolar AS. Lima komoditas impor utama NTB, sebagai besar adalah barang kebutuhan industri.

Rinciannya, mesin dan peralatan mekanik sekitar 4,25 juta dolar AS, bahan bakar mineral sebesar 3,10 juta dolar AS, besi dan baja sekitar 2,45 juta dolar AS. Kemudian, bahan kimia sebesar 1,70 juta dolar AS serta peralatan listrik sekitar 1,30 juta dolar AS.

“Kita lihat ekspor yang jauh lebih tinggi dibandingkan impor, struktur perdagangan NTB masih tergolong sehat,” jelas Ratih.

Ia menambahkan, surplus perdagangan ini menjadi modal penting bagi perekonomian NTB di tengah dinamika global yang masih berfluktuasi.

Ratih menilai, peran sektor pertambangan dan industri pengolahan perlu terus diperkuat agar kinerja ekspor tetap berkelanjutan.

“Jadi, penguatan hilirisasi dan peningkatan nilai tambah komoditas unggulan harus menjadi concern (fokus, red) dari Pemerintahan Pak Iqbal dan Bu Dinda. Supaya masyarakat juga menerima manfaat ekonomi dan ketahanan ekonomi daerah semakin kuat,” jelasnya. (*)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button