KesehatanLombok Tengah

RSUD Praya Kirim Dua Tenaga Medis Ahli Bantu Pemulihan Pascabencana Aceh

Mataram (NTBSatu) – Medical Emergency Rescue Committe (MER-C), kembali mengirim tim medis ahli ke Aceh, pada Kamis, 18 Desember 2025. Keputusan ini menunjukkan komitmen kemanusiaan dan kepedulian tenaga medis pada bencana yang terjadi di Aceh.

Keberangkatan tim medis yang ke-6 ini, untuk memperkuat layanan kesehatan hingga kebutuhan medis pascabencana di Aceh. RSUD Praya mendapat kepercayaan untuk mengirim dua tenaga medis yang menjadi bagian dari MER-C, yaitu dr. Yudha Permana, SpDVE., FINSDV., dan Suardiningrat, S.Psi., M.Psi.

RSUD Praya berkomitmen berkontibusi langsung dengan menghadirkan tenaga medis secara langsung di wilayah krisis, melakukan pemulihan, dan membawa harapan bagi yang membutuhkan.

Dokter Spesialis Kulit RSUD Praya, dr. Yudha Permana memaparkan sejumlah persiapan menjelang keberangkatannya ke Aceh. Mulai dari kesiapan fisik, mental, perlengkapan, hingga kebutuhan penunjang medis lainnya.

IKLAN

“Tentu persiapan fisik dan mental sebagai seorang relawan, harus benar-benar siap. Kami membawa perlengkapan medis lengkap, mulai dari alat gawat darurat, obat-obatan, hingga kebutuhan penunjang lainnya,” ujarnya, Senin, 22 Desember 2025.

Sebagai clinic leader, Yudha memastikan segala tindakan medis berjalan optimal, sekaligus menjaga kualitas klinis seluruh timnya saat di lapangan.

Terpisah, Suardiningrat selaku Psikolog Klinis, mengatakan, akan fokus melakukan penanganan mental korban bencana. Sebab, penanganan mental pascabencana menjadi keputusan tepat, mengingat dampak psikologis terbukti berlangsung lebih lama dari luka fisik.

Sediakan Posko Kesehatan di Aceh Tamiang

Misi yang menjadi “jihad profesi” tim ke-6 MER-C, memulai keberangkatan dari Bandara Internasional Seokarno-Hatta, Jakarta menuju Medan.

Selanjutnya, tenaga medis ini akan melakukan koordinasi di markas MER-C, sebelum bergabung dengan Incident Commander (IC) di Aceh Tamiang.

Beberapa layanan kesehtan yang MER-C sediakan di Aceh Tamiang berupa pelayanan gawat darurat bagi pasien kritis, pelayanan penyakit umum. Kemudian, pelayanan kesehtan ibu dan anak, serta pendampingan psikologis.

Menghadapi medan bencana, Yudha berharap rekan sejawatnya tetap aman hingga bisa memberikan pelayanan medis terbaik bagi korban bencana Aceh.

“Kami berharap seluruh tim tetap sehat, dan dapat memberikan manfaat sebesar-besarnya bagi para korban,” ujar dokter RSUD Praya ini.

Terhadap tugas ini, Yudha mengaku sebagai bagian jihad profesi sekaligus berharap menjadi contoh keberlanjutan misi kemanusiaan.

Bergabungnya Yudha Permana dan Suardiningrat, menjadi bukti nyata dukungan RSUD Praya pada misi kemanusiaan nasional. (MRF/*)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button