ADVERTORIALBappeda NTB

Kacang Mete Jadi Tonggak Pembangunan Ekonomi Desa Luk

Lombok Timur (NTBSatu) – Pemerintah Desa Luk, Kecamatan Rhee, Kabupaten Sumbawa, menargetkan pengembangan kacang mete sebagai komoditas unggulan baru untuk memperkuat perekonomian masyarakat.

Langkah ini menjadi strategi desa dalam membuka sumber pendapatan alternatif di tengah dominasi sektor pertanian dan peternakan.

Kepala Desa Luk, Junaidi, S.E., menegaskan, pemerintah desa mulai memfokuskan arah pembangunan ekonomi pada pengembangan jambu mete.

Ia meyakini, komoditas ini memiliki peluang besar untuk berkembang dan memberi nilai tambah bagi masyarakat.

“Untuk potensi ke depan, kami akan fokus pada pengembangan jambu mete,” kata Junaidi, Rabu, 26 November 2025.

Selama ini, masyarakat Desa Luk mengandalkan jagung sebagai hasil pertanian utama yang dikirim ke luar daerah.

Junaidi menjelaskan, pengiriman jagung sudah berlangsung lama dan menopang pendapatan warga. Namun, pemerintah desa kini menilai perlunya diversifikasi komoditas dengan nilai ekonomi lebih tinggi agar pendapatan masyarakat semakin stabil.

Dengan dukungan kondisi alam dan komitmen pemerintah desa, Desa Luk optimistis kacang mete akan menjadi komoditas penting yang mampu mendorong pertumbuhan ekonomi lokal.

Pemerintah desa memastikan, pengembangan mete secara bertahap agar manfaatnya dapat terasa secara berkelanjutan oleh seluruh masyarakat.

Percepatan Pembangunan

Pemprov NTB menegaskan komitmennya untuk mempercepat pembangunan di berbagai sektor strategis sesuai arah kebijakan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi NTB.

Kepala Bappeda Provinsi NTB, Iswandi mengatakan, RPJMD NTB tahun 2025, dijabarkan dalam tujuh misi pembangunan daerah dengan 10 program unggulan. Di mana di dalamnya terdapat tiga isu prioritas.

Tiga isu prioritas itu adalah pengentasan kemiskinan ekstrem, penguatan ketahanan pangan, dan menjadikan NTB sebagai destinasi wisata berkelas dunia.

“RPJMD ini dihajatkan untuk menjawab segala persoalan yang ada di NTB. Misalnya, tantangan seperti kemiskinan, kualitas pendidikan dan kesehatan, ketenagakerjaan, penyalahgunaan narkoba dan sebagainya,” kata Iswandi.

RPJMD NTB tahun 2025-2029 sebagai peta jalan pembangunan lima tahun ke depan. Visi yang akan dicapai adalah “Bangkit bersama menuju NTB Provinsi Kepulauan yang Makmur Mendunia”.

Selain itu, dukungan dalam RPJMD tersebut juga berfokus kepada sektor infrastruktur, kesehatan, dan sebagainya.

Pelaksanaan program pembangunan di setiap Organisasi Perangkat Daerah (OPD) kini untuk menjawab target dan indikator RPJMD. Pemerintah memastikan, agar kebijakan pembangunan tetap berjalan secara terukur dan berdampak langsung pada kesejahteraan masyarakat.

“RPJMD menjadi panduan kita bersama dalam melaksanakan program pembangunan. Setiap OPD wajib menyelaraskan kegiatan agar semua sektor bergerak menuju satu arah: kesejahteraan masyarakat NTB,” ujarnya.

Pada sektor infrastruktur, Pemprov NTB terus mengakselerasi pembangunan dan pemeliharaan jalan provinsi, peningkatan kualitas jembatan, serta memperluas akses konektivitas antarwilayah.

Program ini harapannya mampu memperkuat arus distribusi barang dan jasa, sekaligus mendukung pertumbuhan ekonomi lokal.

Sementara pada sektor kesehatan, Pemprov NTB berkomitmen meningkatkan layanan dasar di seluruh fasilitas kesehatan, baik rumah sakit daerah maupun puskesmas. Pemerintah juga memperkuat sistem pelayanan kesehatan ibu dan anak, serta memperluas cakupan jaminan kesehatan bagi masyarakat tidak mampu.

Sedangkan pada sektor pengentasan kemiskinan, Pemprov NTB mengintegrasikan berbagai program pemberdayaan ekonomi. Termasuk program desa berdaya yang menyasar ribuan desa di NTB.

“Kita tidak hanya membangun infrastruktur fisik, tetapi juga manusia. Penurunan angka kemiskinan dan peningkatan kualitas hidup masyarakat menjadi indikator keberhasilan pelaksanaan RPJMD,” tegasnya. (*)

Berita Terkait

Back to top button