Bupati Jarot Audiensi dengan Menkes, Dorong Percepatan Transformasi Layanan Kesehatan Sumbawa
Sumbawa Besar (NTBSatu) – Bupati Sumbawa, Ir. H. Syarafuddin Jarot, M.P., menggelar audiensi dengan Menteri Kesehatan (Menkes) RI, Budi Gunadi Sadikin di Jakarta, Jumat, 14 November 2025.
Dalam pertemuan tersebut, Bupati Jarot menggarisbawahi pentingnya percepatan pembangunan infrastruktur kesehatan sebagai langkah utama transformasi layanan kesehatan di Kabupaten Sumbawa.
Bupati Jarot menjelaskan, pada 2025 Pemkab Sumbawa menerima program pembangunan RSUD Sering sebagai rumah sakit tipe C lengkap dengan peralatan medis.
Ia menargetkan pembangunan tersebut berlangsung tanpa hambatan, agar layanan rumah sakit dapat beroperasi pada awal 2026.
Menurut Bupati Jarot, keberadaan RSUD Sering akan memperkuat jangkauan layanan sekaligus mengurangi ketergantungan pada fasilitas rujukan di luar daerah.
“RSUD Sering menjadi titik krusial peningkatan layanan kesehatan Sumbawa. Kami ingin prosesnya berjalan tepat waktu agar masyarakat segera merasakan manfaatnya,” tegas Jarot.
Selain rumah sakit, Bupati Jarot membawa persoalan kondisi 16 Puskesmas yang memerlukan perhatian serius. Temuan BPK 2024 menunjukkan banyak Puskesmas membutuhkan renovasi, relokasi, hingga penggantian peralatan.
Ia meminta dukungan Kemenkes untuk mendorong percepatan pembangunan fasilitas baru mulai 2026, terutama Puskesmas yang berada di wilayah padat penduduk dan daerah berkembang.
“Kami ingin kualitas layanan di fasilitas dasar tidak tertinggal. Pelayanan primer harus kuat karena menjadi pintu pertama masyarakat saat membutuhkan bantuan medis,” ujarnya.
Minta Dukungan Sarana Pendukung Kesehatan
Dalam audiensi itu, Jarot juga menekankan kebutuhan rumah dinas dokter di sejumlah Puskesmas. Tanpa fasilitas tersebut, pelayanan di luar jam kerja sering terhambat karena tenaga medis tinggal jauh dari lokasi tugas.
Ia berharap Kemenkes tidak hanya fokus pada pembangunan fisik, tetapi juga mendukung penyediaan sarana pendukung yang berpengaruh langsung terhadap kualitas layanan.
Menurut Jarot, dukungan Kemenkes terhadap pembangunan infrastruktur akan menentukan keberhasilan transformasi kesehatan di Sumbawa selama lima tahun ke depan. Ia menegaskan komitmennya untuk menghadirkan layanan kesehatan yang merata, layak, dan responsif.
“Kami ingin masyarakat Sumbawa mendapatkan fasilitas terbaik tanpa terkendala jarak maupun kondisi sarana. Transformasi kesehatan ini harus berjalan cepat dan terukur,” tutupnya. (*)



