Pemerintahan

Ketua Komisi III DPRD Gorontalo Utara Tuai Kritik Warganet Usai Diduga Cibir Massa Aksi

Mataram (NTBSatu) – Ketua Komisi III DPRD Gorontalo Utara, Dheninda Chaerunnisa menunjukkan gestur yang diduga mencibir massa aksi saat menerima aspirasi masyarakat di depan kantor DPRD.

Dalam rekaman berdurasi sekitar 20 detik, wajah anggota DPRD itu tampak menyeringai ketika seorang orator menyampaikan tuntutan. Sehingga publik menilai sikapnya tidak menghormati massa aksi.

Akun Instagram @bushcoo membagikan video tersebut dan memicu perhatian luas dari warganet. Ribuan pengguna media sosial menyoroti ekspresi Dheninda karena mereka menganggapnya meremehkan aspirasi masyarakat.

Warganet merasa kesal, seorang pejabat publik justru menunjukkan gestur yang tidak pantas di tengah forum penyampaian aspirasi.

Banjir Kritik Warganet

Warganet segera membanjiri unggahan video tersebut dengan reaksi keras. Banyak pengguna media sosial mengecam sikap Dheninda, mereka menilai tindakannya tidak pantas untuk seorang pejabat publik yang sedang menerima aspirasi rakyat.

Banyak warganet mengkritik sikap anggota dewan yang tidak menghormati massa aksi, serta menilai pejabat tersebut gagal menghargai proses penyampaian aspirasi masyarakat.

“Ada anggaran aspirasi tapi balasannya dinyinyirin begitu. Bisa loh serius dengerin dulu padahal, ada anggarannya soalnya,” komentar akun @tradite.

Warganet juga menyerukan agar rakyat Indonesia meniru ketegasan aksi di Nepal dalam menghadapi pejabat yang mengabaikan aspirasi publik.

“Tangkap dan ceburin ke kali, gerakan Nepal juga bisa dilakukan di Indonesia kalau pejabatnya modelan begini,” tambah akun @alucar1400.

Respon Ketua Komisi III DPRD Gorut

Usai video gesturnya viral di media sosial, Dheninda Chaerunnisa memberikan tanggapan melalui unggahan di akun Instagram pribadinya, @dinychaerunnisa_.

Ia menulis pesan reflektif sebagai klarifikasi halus atas dugaan mencibir terhadap massa aksi tanpa membahasnya secara langsung.

“Aku enggak mau mengotori lisan dan jariku untuk membalas perkataan orang-orang yang tidak suka denganku. Karena terkadang ketika seseorang tidak menyukaiku itu bukan berarti selalu ada yang salah dalam hidupku. Mereka sering kali tidak perlu alasan yang masuk akal untuk membenci. Mereka bahkan bisa melihat kebaikan dalam diri kita sebagai sebuah kesalahan,” tulis Dheninda.

Ia menyampaikan klarifikasi halus melalui unggahan itu tanpa menyebut secara langsung peristiwa yang viral.

Sebagai informasi, massa aksi yang datang ke kantor DPRD Gorontalo Utara membawa sejumlah tuntutan penting.

Mereka menyoroti dugaan praktik calo dalam perekrutan PPPK paruh waktu, pelanggaran pembayaran upah di bawah UMR, serta tunggakan Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) oleh beberapa perusahaan di daerah tersebut. (*)

Berita Terkait

Back to top button