DPRD Sumbawa Dorong Sekolah Rakyat Jadi Tempat Aman dan Bebas Perundungan

Sumbawa Besar (NTBSatu) – Wakil Ketua III DPRD Kabupaten Sumbawa, Zulfikar Demitry, S.H., M.H., mengapresiasi peluncuran program Sekolah Rakyat.
Menurutnya, program tersebut sebagai langkah maju dalam pendidikan berbasis keberpihakan pada masyarakat kecil. Namun, ia menekankan satu hal penting, lingkungan sekolah harus benar-benar aman dari praktik perundungan.
Zulfikar menegaskan, sekolah harus menjadi tempat yang nyaman, aman, dan membangun kepercayaan diri anak-anak.
“Sekolah itu bukan cuma tempat belajar, tetapi tempat tumbuh. Saya pernah merasakan bagaimana rasanya di-bully dan itu berdampak besar pada mental. Saya tidak ingin anak-anak kita merasakan hal yang sama. Sekolah Rakyat ini harus menjadi zona aman dari bullying (perundungan, red),” ujar Zulfikar kepada NTBSatu, Selasa, 7 Oktober 2025.
Ia menyebut, program Sekolah Rakyat sebagai bentuk nyata kehadiran negara dalam memberikan akses pendidikan setara dan bermutu, terutama bagi masyarakat kurang mampu di Sumbawa.
Dengan fasilitas lengkap seperti asrama, makanan yang sehat, lapangan basket, hingga laptop per siswa, menurutnya, perhatian terhadap aspek sosial dan psikologis peserta didik tidak boleh diabaikan.
“Fasilitas hebat akan sia-sia kalau anak-anak tidak merasa aman. Karena itu, peran orang tua dan guru harus berjalan seimbang. Orang tua punya tanggung jawab utama membentuk karakter anak sejak di rumah, sebelum masuk ke lingkungan sekolah,” tambahnya.
Zulfikar juga mendorong agar kurikulum Sekolah Rakyat tak hanya menekankan aspek akademik. Tetapi juga pembentukan karakter yang kuat, toleran, dan saling menghargai sesuai dengan nilai-nilai Asta Cita yang menjadi semangat dasar program tersebut.
Sebagai wakil rakyat, ia memastikan DPRD Sumbawa akan terus mendukung program pendidikan semacam ini melalui pembahasan RPJMD, penganggaran, hingga pengawasan implementasi di lapangan.
“Harapan saya, dari sekolah inilah lahir generasi unggul bisa menjadi pemimpin Sumbawa, pemimpin Indonesia, bahkan pemimpin dunia,” tutupnya. (*)