Instruksi Tegas Mendagri, Mataram Hentikan Sementara Agenda Festival

Mataram (NTBSatu) – Wali Kota Mataram, Mohan Roliskana, menegaskan pihaknya menunda sejumlah agenda besar kota, termasuk festival yang tengah digagas Dinas Pariwisata.
Keputusan ini mengikuti instruksi Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian agar kepala daerah menghentikan seluruh kegiatan seremonial yang terkesan hura-hura, dan menunggu hingga situasi benar-benar kondusif.
“Kita hold dulu sampai suasana kondusif. Masyarakat kan terlibat, jadi kita tidak ingin memaksakan situasi. Lebih baik menunggu waktu yang tepat,” ujar Mohan, Rabu, 3 September 2025.
Menurut Mohan, penundaan tersebut penting untuk menjaga sensitivitas publik, terutama pasca-aksi demo dan kericuhan yang melanda Kota Mataram pada Sabtu, 30 Agustus 2025. Insiden itu bahkan berujung pada pembakaran gedung DPRD Provinsi NTB di Jalan Udayana serta perusakan sejumlah fasilitas umum.
Ia juga menekankan, pemerintah daerah harus peka dengan kondisi psikologis masyarakat. Menggelar acara besar yang bernuansa hiburan berlebihan, menurutnya, bisa menimbulkan persepsi negatif dan menurunkan kepercayaan publik.
“Pasca-insiden kemarin, suasana masyarakat harus kita pulihkan dulu. Jangan sampai pemerintah justru terkesan berpesta di tengah kondisi seperti ini,” tegasnya.
Mohan juga menyinggung gaya hidup pejabat yang semestinya ditampilkan secara sederhana, bukan bermewah-mewah.
“Gaya hidup pejabat harus tampil sederhana dan penuh wibawa. Itu juga pesan penting agar pejabat publik tidak menyinggung perasaan masyarakat,” imbuhnya.
Meski begitu, ia memastikan kondisi Mataram kini mulai stabil. Aktivitas masyarakat kembali berjalan normal, dan pemkot terus mendorong agar roda ekonomi tetap bergerak.
“Kondisi Mataram aman, aktivitas masyarakat sudah kembali normal, dan kami harapkan ekonomi dapat berputar, roda-roda masyarakat bisa hidup,” pungkasnya. (*)