Tuding Terafiliasi Hamas, Israel Bunuh 5 Jurnalis Al Jazeera di Jalur Gaza

Militer Israel menuduh, al-Sharif memimpin sel Hamas dan terlibat serangan roket dan mengeklaim memiliki dokumen sebagai bukti. Namun, analis Euro-Med Human Rights Monitor, Muhammed Shehada, membantah keras.
“Tidak ada bukti ia terlibat permusuhan. Rutinitasnya hanya berdiri di depan kamera dari pagi hingga sore,” tegas Shehada.
Pembunuhan terhadap jurnalis merupakan yang kesekian kalinya sejak 22 bulan terakhir oleh pasukan Israel. Total sebanyak 200 pekerja media dalam agresi di Jalur Gaza.
Kritik Amnesty International kepada Prabowo
Sementara itu, Amnesty International mengkritik keras rencana Presiden Prabowo Subianto menampung sedikitnya 2.000 warga Palestina dari Jalur Gaza di Pulau Galang.
Deputi Direktur Amnesty International Indonesia, Wirya Adiwena menganggap, rencana itu malah mendukung usulan Presiden Amerika Serikat, Donald Trump dan Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu yang ingin merelokasi warga Gaza dari tanah dan rumah mereka sendiri.
“Meskipun pemerintah menyampaikan kebijakan itu atas dasar kemanusiaan. Namun jika tidak hati-hati, justru sejalan dengan skenario besar Israel dan pemerintahan Trump Amerika Serikat, yang ingin mengosongkan Jalur Gaza dengan memindahkan 2 juta warganya ke luar negerinya sendiri,” kata Wirya melalui pernyataannya, Senin, 11 Agustus 2025.
“Segala bentuk transfer warga Palestina dari wilayah pendudukan di luar kesukarelaan mereka bisa dianggap kejahatan perang. Indonesia harus berhati-hati. Rencana itu seolah-olah ingin mendukung penduduk ilegal Israel di Gaza,” paparnya menambahkan. (*)