BERITA NASIONAL

Rocky Gerung Walk Out saat Debat dengan Relawan Jokowi: Males Gue!

Mataram (NTBSatu) – Ketegangan menyelimuti acara “Rakyat Bersuara” ketika akademisi sekaligus pengamat politik, Rocky Gerung secara tiba-tiba berdiri dari kursinya dan meninggalkan forum.

Aksi walk out tersebut terjadi saat ia beradu argumen sengit dengan Relawan Barisan Joko Presiden (Bara JP), tentang peta politik menuju 2029. Potongan peristiwa itu viral melalui unggahan TikTok @officialinews pada Selasa, 23 September 2025.

Rekaman lengkapnya berasal dari kanal YouTube Official iNews dengan episode bertajuk “Di Balik Ganti Menteri, Ada Bersih-bersih?”.

Rocky Gerung membuka perdebatan dengan menyampaikan, pandangan mengenai masa depan Jokowi setelah tak lagi menjabat. Menurutnya, Jokowi hanya bisa menjaga posisinya apabila Gibran Rakabuming Raka terpilih sebagai presiden, sementara dirinya menduduki jabatan wakil presiden pada 2029.

“Jokowi hanya akan selamat kalau Gibran jadi presiden, dan bahkan lebih dari itu, kalau Jokowi jadi wakil presiden,” ujar Rocky.

Pandangan tersebut langsung ditentang oleh Wakil Ketua Umum Relawan Barisan Joko Presiden (Bara JP), David Pajung. Ia menganggap, pandangan Rocky sebatas prediksi yang tidak memiliki landasan kuat.

“Saya bisa memberikan pandangan hipotesanya Rocky. Termasuk ramalan katanya. Ini kan tidak masuk di akal sehat kita ya,” ucapnya.

David menegaskan, skenario itu melanggar nilai etika sekaligus adat ketimuran. Ia menyinggung, posisi Rocky yang selama ini kerap berbicara soal moral politik.

“Itu mustahil, ini soal etik yang selalu Bung Rocky ngomong. Itu pelanggaran etik, kalau anak jadi presiden, dan ayah wakil presiden. Kemudian adat ketimuran, wong Joko, kalau anak mau menjadikan ayahnya anak buah dia,” tambah David.

Rocky Gerung Adu Argumen dengan Relawan Jokowi

Mendengar sanggahan tersebut, Rocky Gerung kemudian merespons dengan tajam. Ia menilai, Gibran tidak memiliki kendali dalam politik dan hanya mengikuti kehendak ayahnya.

IKLAN

“Gibran anak kecil, yang disuruh bermain politik oleh bapaknya. Jadi yang kurang ajar Gibran atau bapaknya yang kurang ajar, karena suruh bapaknya jadi wakil presiden,” ungkap Rocky.

Perdebatan semakin panas. Rocky menegaskan, apabila etika menjadi patokan, maka Gibran seharusnya tidak pernah menjabat wakil presiden sejak awal.

“Gibran presiden, dan wakil presiden Jokowi, nggak mungkin terjadi. Enggak ada etikanya. Kalau ada etikanya dari awal Gibran nggak jadi wakil presiden,” tegas Rocky.

Karena merasa argumentasinya tidak dipahami, Rocky melontarkan kritik keras agar lawan bicaranya lebih banyak membaca sejarah.

“Periksa otak dong, baca sejarah dunia,” tambahnya.

Rocky juga membandingkan kondisi politik dengan kisah Cassandra Paradox dari mitologi Yunani. Ia menyindir, lawan debatnya yang menolak melihat potensi peristiwa politik ke depan.

“Jadi ilmu pengetahuan itu ada metodenya. Bukan bertahan pada kedangkalan, enggak bakalan terjadi. Apa poinnya di situ? Karena tidak melihat itu? Atau takut melihat itu terjadi,” ucap Rocky.

Di puncak kekesalannya, Rocky memilih menghentikan dialog. Ia menutup pernyataannya dengan salam, melepaskan mikrofon, lalu berjalan keluar dari panggung.

“Assalamualaikumwarahmatullahiwabarakatuh. Malas gue (saya, red), males,” kata Rocky.

Ia menyampaikan kepada pembawa acara supaya perdebatan berjalan terus lantaran ia sudah malas. “Lu (kamu, red) terusin aja deh,” tambahnya, sebelum benar-benar meninggalkan studio. (*)

Berita Terkait

Back to top button