Update Hari Kedua Pasca Banjir Mataram: 31 Ribu Jiwa Terdampak, 1 Orang Meninggal, dan Ratusan Mengungsi

Mataram (NTBSatu) – Bencana banjir yang melanda Kota Mataram pada Minggu, 6 Juli 2025, telah memberikan dampak besar terhadap kehidupan puluhan ribu warga.
Berdasarkan data terkini Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Mataram, sebanyak 7.992 kepala keluarga atau sekitar 31.947 jiwa terdampak langsung banjir ini.
Selain itu, 580 jiwa terpaksa mengungsi, satu orang meninggal dunia, dan 15 orang lainnya mengalami luka-luka.
Plt Kepala BPBD Kota Mataram, Ahmad Muzaki menyampaikan, wilayah terdampak tersebar di enam kecamatan. Yakni Sandubaya, Mataram, Cakranegara, Sekarbela, Selaparang, dan Ampenan.
Ia menjelaskan kronologi terjadinya banjir, hujan deras mengguyur sejak pukul 14.00 Wita hingga sore hari. Sehingga, menyebabkan debit air sungai meningkat drastis dan meluap ke permukiman padat penduduk. Air mulai memasuki rumah-rumah warga sekitar pukul 16.00 Wita.
“Banjir ini terjadi akibat curah hujan yang sangat tinggi selama berjam-jam, ditambah dengan meluapnya sungai yang tidak mampu menampung debit air. Kami bersama TNI, Polri, dan relawan langsung turun ke lokasi untuk melakukan evakuasi warga,” jelasnya.
Selain dampak pada warga, kerusakan infrastruktur juga cukup parah. Sebanyak 9 unit rumah mengalami kerusakan berat, 6 fasilitas pendidikan terendam. Kemudian, 1 tembok sekolah roboh, 1 fasilitas kesehatan ikut terdampak, serta puluhan toko dan 15 unit perkantoran tergenang air.
Tembok keliling TPST Sandubaya roboh ke jalan raya, dan sebuah jembatan dilaporkan putus. Pohon tumbang di Dasan Agung, bahkan beberapa unit kendaraan terseret arus banjir.
Menanggapi situasi ini, BPBD Provinsi NTB bersama BPBD Kota Mataram, TNI/Polri, Basarnas, Dinas Sosial, serta berbagai elemen relawan telah bergerak cepat. Upaya yang dilakukan meliputi evakuasi korban, distribusi logistik, hingga posko darurat di sejumlah titik kritis.
“Kami mengimbau masyarakat untuk tetap waspada. Khususnya yang tinggal di daerah rawan banjir, karena potensi hujan masih tinggi dalam beberapa hari ke depan,” tambah Ahmad Muzaki. (*)