Kota Mataram

Jembatan Majeluk Ditutup Total, Akses Strategis Menuju Sekolah dan Kantor Pemerintahan Terganggu

Mataram (NTBSatu) – Dampak banjir besar yang melanda Kota Mataram kian meluas. Salah satu infrastruktur paling vital, Jembatan Majeluk, yang berada di atas aliran Sungai Ancar, ditutup total sejak Minggu malam, 6 Juli 2025, pukul 21.00 Wita hingga pagi ini. Penutupan akibat debit air yang sangat tinggi dan ancaman kerusakan struktur jembatan.

Penutupan ini menyebabkan gangguan serius pada mobilitas warga. Terlebih karena Jembatan Majeluk merupakan jalur utama menuju pusat pendidikan, perkantoran, dan instansi pemerintahan di jantung Kota Mataram.

Kondisi ini semakin krusial mengingat besok adalah hari Senin, di mana aktivitas pagi seperti apel pegawai, masuk sekolah, dan jam kerja pertama akan terganggu total. Perkiraannya ribuan warga akan terdampak secara langsung.

Petugas dari Dinas Perhubungan Kota Mataram bersama kepolisian telah melakukan pengalihan arus dan mengimbau masyarakat untuk menggunakan jalur alternatif. Namun, kepadatan sudah mulai terlihat di sejumlah titik seperti Jalan Airlangga, Pejanggik, dan Abian Tubuh.

IKLAN

“Awalnya jembatan masih kami buka secara terbatas untuk sepeda motor, tapi karena kondisi struktur bergoyang dan aliran sampah dari hulu Sungai Ancar menumpuk, akhirnya kami tutup total demi keselamatan,” ungkap salah seorang petugas Dishub di lokasi.

Jalur Alternatif Mulai Padat

Bento, warga Majeluk, menuturkan bahwa sejak sore, jembatan sudah terasa bergoyang saat kendaraan melewatinya. “Air makin naik, sampah numpuk, dan jembatannya getar. Saya langsung putar balik,” katanya.

Kondisi ini memicu kepadatan arus di sejumlah jalur alternatif, dan aparat terlihat berjaga di simpul-simpul lalu lintas untuk mengatur kendaraan agar tak menuju jalur yang sudah terendam atau terjadi penutupan.

IKLAN

Sementara itu, Kepala Dinas Komunikasi, Informatika, dan Statistik NTB, H. Yusron Hadi, memastikan bahwa pemerintah terus memantau situasi.

Pihaknya masih terus melakukan evakuasi terhadap warga terdampak hingga Minggu malam. Sementara Gubernur NTB, Lalu Muhamad Iqbal, telah memerintahkan agar kebutuhan mendesak warga seperti makanan siap saji, selimut, tenda darurat, dan perlengkapan bayi segera disalurkan.

“Ini kondisi darurat. Kami imbau warga untuk tidak memaksakan diri melewati jalur terendam dan selalu mengikuti arahan petugas,” kata Yusron. (*)

IKLAN

Berita Terkait

Back to top button