INTERNASIONAL

Putin Khawatir Perang Dunia Ketiga Pecah di Tengah Perang Iran Vs Israel

Jakarta (NTBSatu) – Perang antara Iran vs Israel semakin memanas, setelah Amerika Serikat (AS) terlibat langsung menyerang tiga fasilitas nuklir negeri Muallah tersebut, Minggu, 22 Juni 2025.

Sebelumnya, Presiden Rusia, Vladimir Putin sempat menyampaikan kekhawatiran saat forum SPIEF di St Petersburg, Jumat, 20 Juni 2025, soal kemungkinan pecah Perang Dunia ketiga.

Putin sempat menyebutkan di forum itu, banyak sekali potensi konflik di dunia dan semakin marak terjadi. Ia bahkan menyinggung perang antara negaranya dengan Ukraina, termasuk perang Israel dan Iran.

Putin kemudian menyampaikan kekhawatirannya apa yang akan terjadi di fasilitas nuklir Iran. Sebab, terdapat pula para ahli nuklir Rusia yang bekerja membangun dua reaktor nuklir di negara itu.

IKLAN

Pernyataan itu ia lontarkan dua hari sebelum AS menjatuhkan bom GBU-57 dari pesawat pengebom siluman B-2, yang menghancurkan tiga fasilitas nuklir Iran di Fordo, Natanz, dan Isfahan.

“Ini amat mengganggu. Saya bicara tanpa ironi, tanpa lelucon. Tentu saja ada banyak potensi konflik dan itu terus berkembang. Potensi itu ada di depan mata kita dan berdampak langsung pada kita,” tutur Putin merespons pertanyaan soal kemungkinan Perang Dunia III pecah, mengutip Reuters.

“Dan, ini tentu saja menuntut bukan hanya perhatian cermat kita terhadap peristiwa yang terjadi. Tapi juga dalam mencari solusi yang sebaiknya dengan cara dama ke segala arah,” ujar Putin menambahkan.

IKLAN

Sementara itu, kekhawatiran Putin bahwa AS menyerang nuklir Iran pun terjadi. Perang antara Iran dan Israel pun amat berisiko semakin berkobar dan meluas. Hal ini setelah Presiden Donald Trump membawa AS ikut terlibat menyerang Teheran.

Negara Eropa Bisa Ikut Terseret

Pakar keamanan dan pertahanan dari Universitas Buckingham Inggris, Anthony Glees mengatakan, saling serang Iran vs Israel sebagai “cetak biru” Perang Dunia III bakal terjadi.

Glees menyebut, ada dua skenario negara-negara Eropa bisa ikut terseret dalam konflik yang semakin meluas tersebut.

IKLAN

“Pertama, Iran menyerang lebih keras yang didukung oleh proksi mereka yang disebut mulai melemah. Seperti Hizbullah, Houthi, dan Hamas serta sejumlah negara sahabat di kawasan tersebut dan sekitarnya. Kita ingat bahwa Putin menembakkan pesawat nirawak Shahed (buatan Iran) ke Ukraina,” kata Glees kepada Mirror.

“Kedua, musuh-musuh kita, Putin, Kim Jong Un, dan Xi Jinping melihat AS melemah di bawah Trump dan menyimpulkan. Seperti yang dilakukan Netanyahu, bahwa saatnya untuk mengejar ambisi mereka di Ukraina, Korea Selatan, dan Taiwan. Awalnya kita berharap itu tidak terjadi, tapi terjadi. Apa yang dilakukan Israel (menyerang Iran) memberikan cetak biru apa yang akan terjadi kepada kita di sini, di Eropa,” ujar Glees. (*)

Alan Ananami

Jurnalis NTBSatu

Berita Terkait

Back to top button