Mataram (NTBSatu) – Ketua DPRD NTB, Baiq Isvie Rupaeda bereaksi terkait kisruh proses seleksi Calon Direksi Bank NTB Syariah.
Ia meminta Gubernur NTB, Lalu Muhamad Iqbal segera memanggil seluruh anggota Panitia Seleksi (Pansel) guna meredakan kegaduhan yang mencuat di publik.
Isvie menegaskan, Gubernur sebagai pemegang saham mayoritas, wajib mendengar dan menindaklanjuti aspirasi masyarakat.
Menurutnya, polemik internal Pansel, terlebih dengan munculnya dissenting opinion dari salah satu anggota, Prof. Zainal Asikin, harus segera disikapi secara bijak.
“Baiknya, untuk meredakan kegaduhan, Pak Gubernur harus secepatnya memanggil seluruh anggota Pansel. Ini karena enggak baik, jika di internal Pansel sampai keluar adanya perbedaan pendapat atas hasilnya,” ujar Isvie, Selasa, 10 Juni 2025.
Isvie juga menyoroti, transparansi hasil kerja Lembaga Pengembangan Perbankan Indonesia (LPPI) yang menjadi mitra Pansel dalam proses seleksi.
Ia menilai, sebagai Badan Usaha Milik Daerah (BUMD), Bank NTB Syariah harus menjalankan proses seleksi secara terbuka dan akuntabel.
“Wajar setiap hasil kerja yang sudah dilakukan harus dibuka ke publik. Ini bagian dari transparansi penggunaan uang daerah yang mesti dipertanggungjawabkan, satu rupiah pun di dalamnya,” tegas Politisi Partai Golkar tersebut.
Minta Contoh Bank Daerah Lain
Lebih lanjut, Isvie mendorong agar proses seleksi memberikan perhatian khusus kepada putra-putri terbaik NTB. Menurutnya, Bank NTB Syariah sebagai bank kebanggaan masyarakat NTB, semestinya pengelolaannya oleh sumber daya manusia yang memahami karakter dan kebutuhan daerah.
Ia mencontohkan proses seleksi serupa di sejumlah bank daerah. Di antaranya, Bank Jatim, Bank DKI, dan Bank BJB yang memberi ruang luas kepada putra daerah untuk berkontribusi di level manajemen.
“Harapan saya, saat perekrutan kali ini, Pansel juga mengedepankan dan mengadopsi cara-cara bank daerah lain. Yang memberikan kesempatan luas kepada warganya, yang memenuhi kriteria, yang dipersyaratkan,” jelasnya.
Isvie berharap Gubernur mendengarkan masukan publik secara serius, agar hasil seleksi benar-benar kredibel dan sesuai dengan harapan rakyat NTB. Ia juga menekankan pentingnya transparansi dalam setiap tahapan seleksi.
“Silakan timsel bekerja secara profesional, tapi sampaikan juga secara terbuka setiap hasilnya. Intinya, jangan ada yang ditutupi. Bila perlu, beri nilai khusus pada putra-putri terbaik NTB yang memenuhi persyaratan sebagai calon komisaris dan direksi ke depannya,” tandasnya. (*)