Mataram (NTBSatu) – Isu eksploitasi tambang nikel di kawasan Raja Ampat, Papua Barat Daya, tengah menjadi perhatian luas publik.
Tagar #SaveRajaAmpat ramai disuarakan di berbagai media sosial, sebagai bentuk protes terhadap kerusakan lingkungan di wilayah yang dikenal kaya akan keanekaragaman hayatinya.
Kementerian Lingkungan Hidup (KLH) mengungkapkan, perusahaan tambang di kawasan Raja Ampat dan sekitarnya yang melakukan pelanggaran serius terhadap regulasi lingkungan.
Salah satunya adalah PT Gag Nikel yang beroperasi di Pulau Gag, dengan luas konsesi sekitar 6.030,53 hektare.
PT Gag Nikel dilaporkan telah melanggar Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2014 tentang Pengelolaan Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil. Aktivitasnya mendapat sorotan karena berada di kawasan pulau kecil yang seharusnya mendapat perlindungan.
Tidak hanya itu, perhatian publik tertuju pada jajaran komisaris PT Gag Nikel yang berisi tokoh-tokoh penting dari berbagai latar belakang strategis. Berikut ini profil singkat empat komisaris PT Gag Nikel:
1. Hermansyah
Hermansyah sebelumnya pernah menjabat sebagai Kepala Bagian Perencanaan Strategis di Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) hingga tahun 2017. Setelah itu, menjadi Kepala Pusat Penelitian dan Pengembangan Teknologi Mineral dan Batubara (tekMIRA) di Balitbang ESDM.
Saat menjabat sebagai Kepala Puslitbang tekMIRA, Hermansyah tercatat pernah menandatangani kerja sama proyek uji aglomerasi dengan PT Vale Indonesia Tbk (INCO) senilai Rp3,4 miliar pada tahun 2019.
Dari Puslitbang tekMIRA, Hermansyah ke Badan Geologi sebagai Kepala Pusat Survei Geologi.
2. Lana Saria
Lana bergabung dengan Direktorat Jenderal Mineral dan Batubara (Minerba) sejak 1998. Ia pernah menduduki sejumlah jabatan strategis, di antaranya Direktur Teknik dan Lingkungan Minerba, Direktur Pembinaan Pengusahaan Batubara, Plt. Direktur Pembinaan Pengusahaan Batubara, hingga Staf Ahli Bidang Ekonomi dan Sumber Daya Alam (SDA).
3. Ahmad Fahrur Rozi (Gus Rozi)
Tokoh Nahdlatul Ulama ini menjabat sebagai Ketua Tanfidziyah PBNU periode 2022–2027. Selain itu, sebagai pengasuh Ponpes An-Nur 1 Malang dan Wasekjen MUI Pusat.
4. Brigjen (Purn) Saptono Adji
Saptono merupakan purnawirawan TNI AD yang pernah menduduki sejumlah jabatan strategis, termasuk sebagai Atase Pertahanan RI di Laos dan Staf Khusus di Badan Intelijen Negara (BIN).
Sorotan terhadap PT Gag Nikel bukan hanya tentang dampak lingkungannya, tetapi juga siapa saja tokoh di balik kebijakan perusahaan tersebut. (*)