BREAKING NEWSINTERNASIONAL

PMI asal Lombok Meninggal di Malaysia Gegara Kelahi dengan Rekan Kerjanya

Mataram (NTBSatu) – Sahri Ramadan (29) asal Dusun Batu Asak, Desa Buwun Sejati, Kecamatan Narmada, Lombok Barat, meninggal dunia pada malam takbiran 7 Juni 2025 kemarin, di Malaysia.

Anggota Komisi IX DPR RI yang juga membidangi terkait ketenagakerjaan, Muazzim Akbar menyampaikan, informasi dari pihak Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Kuala Lumpur, Malaysia, korban meninggal karena berkelahi dengan sesama rekan kerjanya.

Yang mana, rekan kerjanya tersebut tidak lain adalah kerabatnya sendiri. Berasal dari kampung yang sama.

“Bahwa yang bersangkutan ini terjadi kesalahpahaman dengan rekan kerjanya sesama NTB,” kata Muazzim, Selasa, 10 Juni 2025.

IKLAN

Korban dan pelaku, sambungya, sama-sama bekerja di salah perusahaan kelapa sawit milik Pemerintahan Malaysia. Korban sudah bekerja di perusahaan tersebut hampir tiga tahun.

“Ia berangkat pada tahun 2022. Berangkat secara resmi melalui perusahaan yang berkantor pusat di NTB, yaitu PT Kijang Lombok Raya,” jelas Politisi PAN ini.

Mengenai kronologi lengkap kematian korban, Muazzim mengaku tidak begitu mengetahuinya. Lantaran belum dapat laporan resmi dari pihak terkait di Malaysia.

Namun ia memastikan, pihak kepolisian Malaysia telah mengamankan terduga pelaku yang terlibat dalam aksi pembunuhan ini. Jumlahnya sekitar tiga sampai empat orang.

IKLAN

“Terduga yang membunuh sudah diamankan, terdapat 3-4 orang. Hal itu berdasarkan informasi dari pihak majikan mereka di Malaysia,” ungkapnya.

Jenazah Tiba Sore ini

Jenazah korban dipulangkan hari ini menggunakan Pesawat Air Asia dan tiba di Bandara Internasional Lombok (BIL), sekitar pukul 18.00 Wita.

Kemudian, pihak perusahaan penyalur yaitu PT Kijang Lombok Raya dan Badan Pelayanan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP3MI) akan menjemput jenazah korban untuk membawanya ke rumah duka di wilayah Narmada.

“Kita sudah koordinasi dengan kepala desa setempat, untuk koordinasi dengan keluarga korban,” beber Mantan Anggota DPRD NTB ini.

Muazzim sendiri mengaku sangat menyayangkan kejadian ini. Apalagi yang terlibat adalah sesama putra daerah NTB. Ia berharap ke depannya tidak ada lagi kejadian-kejadian serupa.

IKLAN

“Tapi kita berharap, baik dari pihak P3MI Pemerintah Daerah, BP3MI, betul-betul mengawal hak-hak para TKI kita, mereka harus mendapat perlindungan seperti asuransi dan sebagainya,” pungkasnya. (*)

Berita Terkait

Back to top button