Mataram (NTBSatu) – Pagi hari ini di wilayah Labuapi, Kabupaten Lombok Barat, tampak berbeda dari biasanya. Langit cerah yang menyambut warga pada Kamis, 5 Juni 2025 pagi dihiasi oleh kemunculan awan Alto Cumulus. Salah satu jenis awan yang cukup jarang disadari kehadirannya, namun memukau secara visual.
Awan Alto Cumulus adalah jenis awan yang terbentuk di lapisan atmosfer menengah, pada ketinggian sekitar 2.000 hingga 7.000 meter.
Awan ini memiliki bentuk khas berupa gumpalan kecil seperti bola kapas yang berkelompok, dengan warna putih bercampur abu-abu. Biasanya awan ini muncul pada pagi atau sore hari ketika kondisi langit cukup cerah.
Kemunculan awan ini terjadi akibat proses kondensasi uap air yang naik ke atmosfer pada suhu rendah.
Alto Cumulus dapat tersusun dari butiran air superdingin maupun kristal es kecil, tergantung pada kondisi suhu dan kelembapan di ketinggian menengah.
Proses pembentukannya akibat ketidakstabilan atmosfer dan arus udara yang bergerak naik secara perlahan.
Meski terlihat indah, awan ini juga menjadi penanda alami akan potensi perubahan cuaca. Namun demikian, kemunculan Alto Cumulus secara terisolasi seperti yang terlihat di Labuapi pagi ini, tidak selalu menunjukkan perubahan cuaca ekstrem.
Pemandangan unik ini menjadi pengingat bahwa keindahan alam bisa hadir kapan saja dan di mana saja.
Dengan memahami jenis-jenis awan seperti Alto Cumulus, masyarakat dapat lebih peka terhadap perubahan cuaca serta lebih menghargai fenomena alam yang terjadi di sekitar kita.
Sebagai informasi, Awan Alto Cumulus ternyata memiliki beberapa variasi bentuk. Setidaknya ada empat jenis utama dengan masing-masing karakteristik yang unik dan menarik:
• Alto Cumulus Stratiformis
Ini adalah jenis awan Alto Cumulus yang paling sering terlihat. Ciri utamanya adalah bentuknya yang menggembung, dengan dasar awan yang tampak rata dan tersusun rapat di langit.
• Alto Cumulus Lenticularis
Dikenal juga sebagai awan lentikular, jenis ini memiliki bentuk menyerupai lensa atau piring terbang (UFO). Biasanya terbentuk di sekitar wilayah pegunungan atau perbukitan akibat aliran udara yang stabil dan kuat.
• Alto Cumulus Castellanus
Awan ini memiliki struktur vertikal yang menjulang tinggi seperti menara atau tembok kastil. Kehadirannya sering dikaitkan dengan potensi pembentukan awan badai Cumulonimbus, sehingga dapat menjadi indikator awal cuaca ekstrem.
• Alto Cumulus Floccus
Jenis ini berukuran lebih kecil dan tampil dengan bentuk yang tidak beraturan. Awan Floccus sering terlihat menggantung di bawah virga, yaitu jejak hujan yang menguap sebelum mencapai permukaan Bumi. (*)