Pendidikan

Dinas Dikbud NTB: Tidak Boleh Titip Siswa saat SPMB 2025

Mataram (NTBSatu) – Berkaca pada tahun-tahun sebelumnya, modus titip siswa dalam proses Seleksi Penerimaan Murid Baru (SPMB) masih sering terjadi. Biasanya hal itu dilakukan demi bisa masuk di sekolah-sekolah tertentu.

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) NTB, Abdul Azis menegaskan, praktik titip-menitip siswa dalam SPMB adalah perbuatan yang tidak dibenarkan.

Sebab, dalam Permendikbud Nomor 3 Tahun 2025 tentang SPMB, bahwa jalur penerimaan siswa baru hanya ada empat, yaitu sistem domisili, afirmasi, prestasi, dan mutasi.

“Inilah yang menjadi kriteria dalam rangka rekrutmen atau penerimaan siswa baru. Sehingga, idealnya tidak boleh (titip-menitip), kalau melanggar pasti akan terjadi gejolak di masyarakat,” tegas Azis, kemarin.

IKLAN

Ia mengaku, pihaknya akan mengikhtiarkan proses penerimaan siswa baru yang transparan. Yaitu dengan mengacu pada regulasi yang ada.

“Kita ikhtiarnya itu regulasi itu yang kita ke depankan,“ ujarnya.

Menurut Mantan Kepala Dinas Ketahanan Pangan ini, kasus seperti itu kerap terjadi lantaran adanya stigma tentang pemetaan sekolah favorit.

Padahal, pemerintah telah menyiapkan sarana dan prasarana yang memadai untuk semua sekolah. Baik itu kepala sekolah, tenaga pengajar, saran dan prasaran seperti gedung laboratorium, tempat ibadah, toilet dan sebagainya. Walaupun hal itu belum masuk kategori kurang merata.

“Sebetulnya, kalau kita semua orang tua disiplin dengan aturan itu, pasti tidak terjadi, tetapi kan ada saja yang ingin ke salah satu sekolah. Sekolah-sekolah favorit karena ada image, yang sudah lama terbangun,” jelas

Adanya image sekolah favorit ini menjadi alasan orang tua dan peserta didik berbondong-bondong ingin masuk pada sekolah-sekolah tertentu. Sehingga pada akhirnya, terdapat sekolah yang kekurangan murid.

IKLAN

“Kalau masyarakat semuanya sadar. mengerti, dan paham, bahwa masing-masing sekolah itu memiliki maksimal daya tampung pasti tidak ada masalah. Tapi kalau semuanya ingin di satu sekolah ya pasti akan terjadi masalah,” pungkasnya. (*)

Berita Terkait

Back to top button