Mataram (NTBSatu) – Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Mataram akan resmi berganti nama menjadi RS Ruslan, pada tahun 2025.
Perubahan ini tidak hanya sebatas nama, tetapi juga mencakup restrukturisasi organisasi di rumah sakit tersebut.
Direktur RSUD Kota Mataram, dr. Eka Nurhayati mengatakan, perubahan nama ini untuk peningkatan kelas rumah sakit dari tipe C ke tipe B.
Perubahan tersebut mengharuskan adanya penambahan jabatan Wakil Direktur (Wadir) menjadi tiga orang. Saat ini, baru ada dua Wadir.
“Selain penambahan Wadir, tentu ada rentetan penambahan SDM. Namun, hal ini tergantung pada kemampuan daerah. Pengesahan nama rumah sakit akan dibahas oleh semua pihak terkait,” ujar dr. Eka Nurhayati, Senin, 17 Maret 2025.
Alasan utama perubahan nama ini adalah untuk menghormati jasa Almarhum Ruslan, Wali Kota Mataram 1999–2004 dan 2005–2010.
Ia merupakan seorang politikus Partai Golkar, yang memiliki jasa terhadap pembangunan rumah sakit tersebut. Hal ini serupa dengan penamaan RS Dr. Soejono di Lombok Timur.
“Banyak masyarakat yang menginginkan agar nama rumah sakit ini diganti untuk menghormati jasa beliau. Selain itu, dari sisi bisnis, harapannya penggantian nama ini juga dapat mengurangi kebingungan antara RSUD Kota dan RSUD Provinsi. Karena keduanya berada di satu wilayah,” jelas dr. Eka.
Dukungan terhadap perubahan nama ini juga datang dari Komisi III DPRD Kota Mataram. Anggota Komisi III, Rino Rinaldi mengungkapkan, pihaknya mendukung penuh proses percepatan pengubahan nama RSUD tersebut.
“Kami sedang menyusun nama-nama anggota di Panitia Khusus (Pansus), salah satunya untuk Pansus RS Ruslan ini. Target kami, proses ini selesai dalam dua bulan dan tahun ini nama RSUD Kota Mataram resmi berganti menjadi RS Ruslan,” tegasnya. (*)