Mataram (NTBSatu) – Marselino Ferdinan, salah satu talenta muda sepak bola Indonesia, kembali menjadi sorotan.
Kali ini, bukan karena aksinya di lapangan hijau, melainkan perdebatan sengit di media sosial terkait permainannya melawan Irak, 2 Mei 2024.
Banyak warganet yang mengkritik Marselino atas keputusannya untuk mengambil tendangan sendiri di momen krusial saat melawan Irak di perebutan tempat ketiga, yang berujung pada kegagalan Timnas U-23 meraih medali perunggu.
Marselino dianggap bermain egois dan tidak mengoper bola kepada rekan yang berada di posisi lebih menguntungkan.
“Bang kasihan sama nathan udah bagus2, cape2 build up dr bawah smpe naik ke depan, trus peluang disia2in sma show off nya lu yg ga ada guna?” kata akun yogieepres
“Tolong gaya mainmy dirubah. Jangan egois. Bnyak bola sia sia kebuang ngasal shoot. Rubah egoismu kalau impianmu pengen bermain di (Liga) Champions” kata akun neniazip_.
Namun, di sisi lain, Marselino juga mendapat pembelaan dari beberapa pihak, salah satunya keluarga.
Berita Terkini:
- Sunday Morning Bank NTB Syariah Dukung Geliat UMKM Lokal
- Heboh Foto Pendaki Kibarkan Bendera Israel di Rinjani 2016, BTNGR Minta Masyarakat Bijak Sikapi Informasi
- Daftar 5 Klub dengan Nilai Pasar Tertinggi di Piala Dunia Antarklub 2025, Real Madrid Teratas
- Politisi PAN Desak Gubernur Iqbal Segera Tunjuk Plt Sekda NTB
- Cek Fakta! Patrick Kluivert Dikabarkan Mundur Jadi Pelatih Timnas Indonesia
Kakak kandung Marselino, Ofan Ferdinan sempat kecewa terhadap kritikan netizen yang sudah keterlaluan dan masuk ke ranah personal.
“Keputusan Marselino untuk menembak ke gawang adalah sesuai dengan instruksi pelatih, kami menilai sikapnya itu keliru, kurang tepat. Sebagai keluarga, kami selalu memberi masukan,” kata Ofan yang dilansir dari Bola.com
Permasalahan Marselino ini memunculkan perdebatan tentang ambisi pribadi seorang pemain muda dan kedewasaan dalam menerima kritik.
Di satu sisi, Marselino mungkin memiliki ambisi besar untuk mencetak gol dan membawa timnya meraih kemenangan.
Namun, di sisi lain, sebagai pemain muda, penting untuk belajar bagaimana bermain sebagai tim dan mendengarkan instruksi pelatih. (WIL)