Hukrim

Polresta Mataram Buru Gangster yang Diduga Aniaya Anak di Bawah Umur

Mataram (NTBSatu) – Polresta Mataram, masih memburu kelompok gangster yang diduga melakukan aniaya kepada anak di bawah umur inisial KT di kawasan Rembiga.

Kasat Reskrim Polresta Mataram, AKP Regi Halili mengatakan, pihaknya sudah menerima laporan penganiayaan tersebut dan akan segera menindaklanjutinya.

“Kami hari ini (kemarin) rencana pemanggilan saksi. Sementara, tim opsional sedang melakukan pencarian terkait pelaku tersebut,” ujarnya kepada NTBSatu, Senin, 17 Februari 2025.

Menurut Regi, korban merupakan anak di bawah umur dan sekarang masih berada di rumah sakit.

Berdasarkan surat laporan orang tua korban I Made Budiarsa, KT mengalami luka robek di pipi bagian kanan akibat sabetan parang kelompok gangster.

IKLAN

Kronologi Kejadian

Korban bersama tiga rekannya Gustok, Putra dan Juan berencana pergi ke Udayana untuk menonton balapan liar sekitar pukul 03.30 Wita. Namun, mereka tidak mendapatkan adanya balapan liar di sekitaran Udayana hingga menunggu 30 menit. Mereka kemudian memutuskan untuk pulang lewat Rembiga.

Saat melewati Bundaran Udayana, Gustok melihat kelompok gangster membawa busur panah. Dengan perasaan panik, mereka segera bergegas memacu kendaraan yang digunakan.

Ketika berada di depan Indomaret Rembiga, korban beserta teman-temannya berhasil dihadang oleh kelompok gangster bersajam.

Di lokasi itulah mereka mendapatkan penganiayaan oleh kelompok gangster bersajam, dengan pukulan hingga sabetan parang. Hal tersebut membuat KT mengalami luka robek di pipi bagian kanan.

Kepolisian meminta masyarakat khususnya para orang tua untuk selalu memberikan pengawasan terhadap anaknya.

“Kami dari Polresta Mataram mengimbau masyarakat dan orangtua khususnya di Kota Mataram agar mengawasi anaknya,” imbau Regi.

Selain itu, ia juga mengingatkan kepada seluruh elemen masyarakat untuk selalu berkoordinasi dan melaksanakan pemantauan di lingkungannya masing-masing mulai dari sekarang.

“Kami minta kepada masyarakat setempat untuk terus berkoodinasi dengan Bhabinkamtibmas atau kami,” tambahnya.

Orang tua korban berharap kejadian ini tidak terulang kembali untuk ke depannya. “Saya kepingin jangan sampai ada korban lagi. Kasian orang yang tidak tahu apa apa, seperti anak saya,” ungkap Made Budiarsa kepada NTBSatu, Senin 17 Februari 2025. (*)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button