Mataram (NTBSatu) – Work-life balance atau keseimbangan antara pekerjaan dan kehidupan pribadi semakin menjadi perhatian utama bagi pekerja di berbagai belahan dunia.
Banyak yang menyadari bahwa keseimbangan ini tidak hanya meningkatkan kesejahteraan individu tetapi juga berkontribusi pada produktivitas kerja yang lebih tinggi.
Baru-baru ini, layanan perekrutan internasional Remote merilis analisis indeks work-life balance di 60 negara. Hasilnya menunjukkan bahwa Selandia Baru menempati peringkat pertama sebagai negara dengan keseimbangan kerja dan kehidupan terbaik, mencetak skor 80,76 poin. Irlandia berada di posisi kedua dengan skor 77,89 poin.
“Kami mempertimbangkan berbagai faktor seperti cuti tahunan, cuti melahirkan berbayar, serta rata-rata jam kerja untuk mengukur keseimbangan antara pekerjaan dan kehidupan pribadi di setiap negara,” tulis Remote dalam artikel rilisnya dalam laman dataindonesia, Minggu, 16 Februari 2025.
Di sisi lain, Nigeria berada di posisi terbawah dengan skor hanya 16,15 poin. Filipina dan Etiopia juga masuk dalam daftar negara dengan work-life balance terendah, masing-masing dengan skor 27,46 dan 31,008 poin.
Bagaimana Posisi Indonesia?
Indonesia menempati posisi ke-43 dalam daftar ini dengan skor 39,36 poin, sejajar dengan Iran dan Kazakhstan.
Dibandingkan dengan negara-negara tetangga di Asia Tenggara, Indonesia masih tertinggal dari Singapura yang berada di peringkat ke-16, Vietnam di posisi ke-37, dan Thailand di posisi ke-39.
Angka ini menunjukkan bahwa masih ada peluang besar bagi Indonesia untuk meningkatkan keseimbangan kerja dan kehidupan pekerja.
Faktor seperti kebijakan cuti yang lebih fleksibel dan pengurangan jam kerja berlebih dapat membantu meningkatkan skor ini di masa depan.
Faktor Penilaian Work-Life Balance
Remote melakukan analisis berdasarkan berbagai indikator penting, termasuk jumlah cuti tahunan yang diwajibkan oleh hukum, durasi cuti melahirkan berbayar, serta rata-rata jam kerja per minggu.
Dengan indeks maksimal 100, semakin tinggi skornya, semakin baik peluang pekerja untuk menikmati kehidupan di luar pekerjaan.
Keseimbangan antara pekerjaan dan kehidupan pribadi kini menjadi faktor utama dalam memilih tempat bekerja. (*)