Mataram (NTBSatu) – Pemerintah Kota (Pemkot) Mataram melalui Dinas Lingkungan Hidup (DLH), meminta masyarakat bersabar terhadap aroma tidak sedap yang masih tercium di sekitar Tempat Pembuangan Sementara (TPS) Sandubaya.
Upaya percepatan pengosongan sampah terus dilakukan agar kondisi kembali normal.
Kepala DLH Kota Mataram, Nizar Denny Cahyadi menyampaikan, dari total 1.500 ton sampah yang menumpuk di TPS Sandubaya, sekitar 375 ton atau 25 persen sudah berhasil diangkut ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Kebon Kongok, Lombok Barat.
“Sisanya kami targetkan bersih 100 persen pada akhir Juni 2025. Kami minta masyarakat bersabar. Kami pun ikut terdampak, karena kantor DLH berada dekat dengan TPS tersebut,” ujarnya, Rabu, 18 Juni 2025.
Penumpukan sampah di TPS Sandubaya sebelumnya terjadi akibat pengurangan ritase pembuangan sampah ke TPA Kebon Kongok, dari tiga ritase menjadi satu ritase per hari sejak 17 April hingga 5 Juni 2025. Akibatnya, volume sampah sempat menembus 2.000 ton.
Kini, Pemkot Mataram mempercepat proses pengangkutan sekaligus mempersiapkan instalasi insinerator sebagai solusi jangka panjang.
Insinerator tersebut merupakan limpahan dari RSUD H Moh Ruslan, untuk membakar sampah langsung di lokasi dengan kapasitas 5 hingga 10 ton per hari.
“Dengan insinerator, beban pengangkutan ke TPA bisa berkurang. Kami akan coba satu ritase dulu sebagai tahap awal,” jelas Denny.
DLH juga akan menyiapkan laboratorium untuk memantau kualitas udara dari insinerator. Meskipun operasional insinerator ini telah mengantongi izin dari Kementerian Lingkungan Hidup, pengawasan tetap demi menjaga standar baku mutu udara.
Penanganan melalui insinerator menjadi bagian dari komitmen Pemkot Mataram, untuk menciptakan sistem pengolahan sampah yang lebih ramah lingkungan.
“Upaya ini bukan hanya untuk membersihkan sampah, tapi juga menjaga kualitas udara. Kami mohon masyarakat tetap bersabar dan mendukung proses ini,” pungkas Denny. (*)
