Kota MataramPemerintahan

Wali Kota Mataram Cek Titik Banjir, Saluran Tersumbat Jadi Biang Kerok

Mataram (NTBSatu) – Banjir yang melanda Kota Mataram, NTB membuat Wali Kota, Mohan Roliskana turun langsung ke titik-titik terparah.

Wilayah terdampak paling serius, seperti Jalan Dr. Soedjono, Lingkungan Kopajali, serta beberapa kawasan yang dialiri sungai besar, menjadi fokus utama pemantauan.

Saat meninjau lokasi, Mohan menemukan bahwa genangan air masih tinggi di banyak area. Bahkan, beberapa sungai besar meluap hingga merendam permukiman warga.

“Volume air ini masih cukup tinggi ya. Di sungai-sungai besar juga masih tinggi, ini mengkhawatirkan,” kata Mohan, Selasa, 11 Februari 2025.

Dari hasil tinjauan, penyumbatan saluran air akibat sampah menjadi salah satu faktor utama yang memperparah banjir.

IKLAN

Mohan menyoroti perlunya kesadaran masyarakat dalam menjaga kebersihan lingkungan, agar sistem drainase berfungsi optimal.

“Hampir semua kali dan sungai meluap. Gelombang laut juga besar, sehingga air tidak bisa mengalir ke laut dan malah kembali ke pemukiman,” jelasnya.

Pemerintah Kota Mataram bergerak cepat dengan memprioritaskan daerah yang terdampak paling parah.

Selain Jalan Dr. Soedjono dan Lingkungan Kopajali, kawasan Babakan, Abian Tubuh, Pagutan, Karang Pule, dan Mapak juga menjadi perhatian. Sebab, kawasan tersebut terletak di hilir Sungai Unus yang meluap.

Sementara Plt Kepala Pelaksana BPBD Kota Mataram, Irwan Rahadi menyebutkan pihaknya masih melakukan pendataan jumlah warga terdampak.

“Tidak sampai seribuan, karena satu lingkungan ini tidak utuh terdampak,” katanya.

Untuk itu, Wali Kota Mataram Mohan mengimbau masyarakat untuk tetap waspada terhadap kemungkinan banjir susulan dan menekankan pentingnya menjaga kebersihan lingkungan.

“Bencana ini bukan hanya soal cuaca, tetapi juga kebiasaan kita dalam mengelola sampah. Jika drainase bersih, risiko banjir bisa berkurang,” tandasnya. (*)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button