Mataram (NTBSatu) – Menyusul Anggota DPRD Provinsi NTB, Penjabat (Pj.) Gubernur NTB, Hassanudin berencana melakukan tes urine kepada seluruh jajarannya. Tujuannya, mengetahui keterlibatan mereka terhadap penggunaan narkoba.
“Normalnya kan memang begitu (semua OPD harus tes urine, red). Sekarang beberapa dulu sebagai sampling pertama. Nanti kalau anggarannya ada, kita akan tes semua,” kata Hassanudin, usai menjalani pemeriksaan urine di Kantor DPRD Provinsi NTB, Senin, 20 Januari 2025.
Pemeriksaan urine terhadap seluruh pegawai Pemprov ini penting. Sebab, narkoba merupakan ancaman bagi generasi.
Ia menegaskan, jika terdapat pegawai terbukti positif narkoba, akan mendapat tindakan serius. Juga akan berpengaruh terhadap penilaian kinerjanya.
“Kalau ada yang positif akan kita telusuri dulu. Mungkin saja ada yang konsumsi obat pada malam atau paginya. Tapi kalau memang benar positif narkoba akan kita rehabilitasi,” jelas Hassanudin.
Menyinggung kapan pemeriksaan dilakukan, Mantan Pj. Gubernur Sumater Utara ini belum bisa menyampaikannya. Pun, jika dilaksanakan, jadwalnya tidak akan dibocorkan.
“Harus rahasia. Sekarang aja (tes urine DPRD, red) tidak ada pengumuman jadwalnya,” ujarnya.
Sebagai informasi, prevalensi pengguna narkoba di NTB mencapai 1,73 persen dari jumlah penduduk yang ada atau sekitar 64.632 jiwa. Karenanya, BNN Provinsi NTB meminta penambahan rumah rehabilitasi untuk penanganan korban penyalahgunaan narkoba.
“Rumah rehabilitasi adalah hal penting, ini tanggung jawab kita pemerintah. Namun, kita akan sesuaikan dengan fiskal daerah. Yang paling utama kita mencegah dulu,” ungkap Hassanudin.
Purnawirawan TNI Bintang dua ini mengaku, sejak berdinas di NTB, masalah narkoba menjadi salah satu konsennya. “Karena narkoba ini adalah ancama generasi, keluarga dan, lingkungan serta masyarakat,” ucapnya.
Karena itu, ia mendukung penuh terkait rencana pemeriksaan urine terhadap seluruh pegawai Pemprov NTB.
“Ini sebagai contoh, sebagaimana tagline saya katakan tidak pada narkoba, amankan diri kita dari narkoba, amankan lingkungan kita dari narkoba,” pungkasnya. (*)
