Kota Mataram

Dilengkapi Fasilitas Modern, Perpustakaan Daerah Kota Mataram Sediakan Puluhan Ribu Buku

Mataram (NTBSatu) Gedung Layanan Perpustakaan Daerah Kota Mataram menawarkan puluhan ribu koleksi buku cetak dan digital untuk mendukung peningkatan literasi masyarakat. Perpustaakan juga dilengkapi dengan fasilitas modern.

Hingga Oktober 2024, Perpustakaan Daerah Kota Mataram memiliki 42.653 judul buku cetak dengan total 61.846 eksemplar. Dari jumlah tersebut, sebanyak 14.727 judul dengan 28.481 eksemplar aktif dilayankan kepada masyarakat. Selain itu, tersedia koleksi perpustakaan digital sebanyak 490 judul dengan 980 salinan. Masyarakat bisa mengaksesnya secara online.

Kepala Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Kota Mataram, Jemmy Nelwan menyebut, berbagai jenis buku tersedia di perpustakaan ini. Di antaranya karya umum, filsafat dan psikologi, agama, ilmu sosial, bahasa, ilmu murni. Kemudian, ilmu terapan, kesenian dan olahraga, kesusastraan, serta sejarah dan geografi.

“Koleksi ini dirancang untuk memenuhi kebutuhan informasi dan pendidikan berbagai kalangan di Kota Mataram,” ujarnya.

Berbagai fasilitas modern melengkapi gedung perpustakaan yang berdiri di atas lahan seluas 6.586 meter persegi dengan luas bangunan 1.390 meter persegi ini.

IKLAN

Fasilitas tersebut mencakup ruang baca umum, ruang baca anak, ruang komputer, ruang referensi, ruang multimedia, akses internet gratis hingga ruang laktasi.

Selain itu, terdapat layanan tambahan seperti perpustakaan keliling dengan dua mobil operasional, layanan Pojok Baca Digital (Pocadi), dan layanan di dua taman baca masyarakat (TBM).

Jemmy menyebut, hingga Oktober 2024 jumlah pengunjung perpustakaan telah mencapai 19.519 orang dengan rata-rata 35 pengunjung per hari. Dengan fasilitas ini, ia berharap perpustakaan ini menjadi tempat mengembangkan kreativitas masyarakat.

“Mampu menjadi tempat yang mendorong kreativitas, inovasi, dan kolaborasi masyarakat,” harapnya.

Tanggapan Inspektur Perpustakaan Nasional

Dalam acara peresmian tersebut, Inspektur Perpustakaan Nasional Republik Indonesia, Dra. Wahyu Nurhayati, M.Si., turut berharap perpustakaan menjadi pusat aktivitas belajar dan berbagi informasi.

Adanya gedung perpustakaan ini, tingkat literasi masyarakat meningkat dan wadah pusat kegiatan intelektual yang dinamis dan produktif dapat terpenuhi.

“Perpustakaan ini bukan hanya tempat membaca, tetapi juga pusat kegiatan edukatif yang terbuka untuk semua kalangan,” tutupnya. (*)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button