Mataram (NTBSatu) – Paslon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Mataram, H. Lalu Aria Dharma – H Weis Arqurnain (AQUR), sasar suara pemilih dari Pulau Sumbawa, yaitu Bima, Dompu, dan Sumbawa. Bukan tanpa sebab, karena jumlah suara dari warga pendatang ini cukup signifikan di Kota Mataram.
Tim Kampanye Paslon AQUR yang juga Wakil Ketua DPRD NTB, H. Muzihir menyampaikan, AQUR menggaungkan jargon perubahan untuk Kota Mataram. Jargon tersebut ternyata membawa simpati bagi beberapa kelompok masyarakat, termasuk pemilih pendatang.
“Tak terkecuali warga Bima Dompu Sumbawa yang berdomisili di Mataram, mereka sangat ingin mencari pemimpin yang mampu membawa perubahan lima tahun. Bukan perubahan lambat, tapi perubahan yang maju melesat,” kata Muzihir.
AQUR dalam setiap kampanyenya, lanjut, Muzihir, memang menawarkan perubahan untuk Kota Mataram. Karena sejak puluhan tahun yang lalu, kepemimpinan di Kota Mataram masih didominasi oleh kelompok yang sama.
“Perlu adanya pergantian kepemimpinan sehingga keadilan pelayanan merata untuk semua kelompok,” kata Muzihir.
Hal ini kemudian membuat warga Bima Dompu Sumbawa yang berdomisili di Mataram lebih menjatuhkan pilihan kepada AQUR.
Hingga akhirnya, pada Kamis, 15 November 2024 kemarin, AQUR mendapat undangan untuk bersilaturahmi dengan warga Bima Dompu Sumbawa yang berdomisili di Mataram. Sekaligus menyampaikan dukungan kepada AQUR.
Bertempat di Café Mamika, Kompleks GOR Bututangkis, H Muzihir disambut antusias oleh warga Mataram asal Bima, Dompu dan Samawa saat silaturahim yang dihadiri lebih dari 100 lebih warga.
Hadir dalam silaturahmi ini sejumlah tokoh Bima di Mataram seperti H. Hanafi (Ngali) dan H. Junaidin Yaman, sekaligus sebagai ketua tim AQUR untuk warga Bima.
Momen tersebut sangat berharga bagi H. Muzihir, karena sejatinya perhelatan tersebut merupakan ajang silaturahmi biasa antara Wakil Ketua DPRD NTB dengan warga Kota Mataram, yang merupakan konstituennya.
Siapa sangka antusiasme warga begitu tinggi menyampaikan dukungan, unek-unek dan harapan tentang Kota Mataram pada Paslon AQUR.
“Mataram?” tanya MC pembaca acara.
“AQU!” jawab warga asal Bima, Dompu, Samawa
“AQUR…?” tanya MC lagi.
“Menang! menang! menang…!” ucap warga asal Bima, Dompu, Samawa dengan antusias menyuarakan yel-yel AQUR.
Warga asal Bima, Dompu, Samawa yang berdomisi di Mataram menilai selama ini terkesan ada jurang pemisah antara pemimpin dan rakyatnya. Karenanya mereka menilai kempimpinan Kota Mataram cenderung berbau dinastik dan juga terkesan feodalistik. Bahkan, sekitar 25 tahun terakhir kepemimpinan Kota Mataram hanya didominasi satu pertai tertentu.
Seorang Warga Bima menekankan sudah waktunya kepemimpinan Kota Mataram mengalami perubahan ke sosok baru yang terbebas dari kepentingan kelompok dan bisa merangkul semua golongan.
“Saya yakin AQUR punya platform (rencana kerja) baru,” paparnya.
H. Sudirman, warga Perumnas semula mengira AQUR hanya penggembira. Namun, setelah mendapat penjelasan H. Muzihir, pensiunan guru itu menjadi yakin akan kesungguhan AQUR membawa Mataram menjadi lebih baik.
“Saya siap menangkan AQUR di Perumnas,” ujar pria 66 tahun asal Bima tersebut.
Warga keturunan Bima Dompu dan Sumbawa ini sangat tertargugah dengan penjelasan H. Muzihir tentang agenda AQUR untuk Kota Mataram jika menang kelak akan melakukan banyak hal. Salah satunya tentang perlunya tiap kecamatan memiliki satu kompleks kuburan.
AQUR juga punya agenda menaikkan gaji dua kali lipat untuk guru ngaji, kader posyandu, kepala lingkungan, serta kadus. Gaji kaling saat ini hanya Rp1,2 juta, kalah dari Lombok Barat yang mampu menggaji kadus Rp2,4 juta per bulan.
Menurut H. Muzihir, program-program ini bisa diwujudkan kerana memang Kota Mataram punya cukup uang untuk mewujudkannya.
”Kota ini mampu gaji kaling Rp2,4 juta,”ungkap Ketua DPW PPP NTB ini.
Ia menyakinkan, jika AQUR merupakan simbol perubahan. AQUR hadir karena ingin menciptakan perubahan yang jauh lebih baik untuk Kota Mataram.
“Jika ingin melihat Mataram mengalami perubahan signifikan, maka AQUR harus didukung oleh seluruh elemen masyarakat,” tegas H. Muzihir.
Dilain sisi, H. Muzihir mengaku terharu melihat antusasime masyarakat Kota Mataram yang mendukung AQUR, termasuk masyarajat asal Bima, Dompu dan Samawa.
“Ini memacu semangat saya, untuk berjuang lebih keras lagi memenangkan AQUR bersama masyarakat Kota Mataram, termasuk warga asal Bima, Dompu, Samawa Bali, jawa dan lainnya,” aku H Muzihir. (*)