Politik

Survei OMI Unggulkan Zul-Uhel, Tim Iqbal-Dinda: Publik Dapat Menilai Lembaga yang Jadi Acuan

Mataram (NTBSatu) – Juru Bicara Iqbal-Dinda, Adhar Hakim turut mengomentari hasil survei dari Olat Maras Institute (OMI) yang menyebutkan, Zul-Uhel memimpin. Kemudian, menyusul Iqbal-Dinda di posisi kedua, serta Rohmi-Firin terakhir.

Adhar mengatakan, masyarakat dapat menilai sendiri lembaga survei yang dapat menjadi acuan. Ia menilai bahwa masyarakat masa kini sangatlah cerdas. Sehingga, mampu membedakan lembaga survei yang dapat menjadi acuan.

Kendati demikian, Adhar mengaku tidak ingin mengomentari soal isi survei. Sebab, Tim Iqbal-Dinda memiliki hasil survei tersendiri yang senantiasa mereka jadikan acuan.

“Kalau soal isi survei, kami nggak mau komentari. Karena, kami punya survei sendiri yang jadi acuan,” ungkap Adhar kepada NTBSatu, 14 November 2024.

“Kami kembalikan ke masyarakat. masyarakat pasti bisa memilah-milah informasi. Ada sekitar lima lembaga survei lainnya yang hasilnya berbeda dengan OMI. Bandingkan saja,” tandas Adhar.

Hasil Survei Terbaru OMI

Sebelumnya, lembaga OMI merilis hasil survei mengenai elektabilitas paslon Gubernur dan Wakil Gubernur NTB. Mereka melaksanakan survei tersebut pada 8-12 November 2024 , dengan melibatkan 912 responden yang tersebar di seluruh kabupaten dan kota di NTB.

Olat Maras Institute menyebutkan, paslon Zul-Uhel menempati posisi pertama dengan raihan sebesar 40,7 persen. Diikuti dengan Iqbal-Dinda yang meraih 33,8 persen. Serta, Rohmi-Firin pada posisi buncit dengan raihan 23,5 persen. Sementara, sebanyak dua persen, belum menentukan pilihan.

Survei itu juga mengukur soal pandangan masyarakat atas debat kedua Pilgub NTB yang berlangsung pada 8 November 2024 lalu. Masyarakat menilai bahwa Zul-Uhel yang paling baik dengan meraih 44,9 persen, lalu Iqbal-Dinda meraih 34,8 persen dan Rohmi-Firin meraih 20,3 persen.

Sementara itu, pada aspek penyampaian program kerja, Zul-Uhel berada di posisi paling atas dengan raihan 44,9 persen, Iqbal-Dinda serta Rohmi-Firin yang meraih nilai sama pada aspek pandangan masyarakat atas debat kedua Pilgub NTB.

Olat Maras Institute juga menghitung bahwa dampak debat terhadap preferensi pemilih. Setelah debat, hanya sembilan persen yang menyatakan perubahan pandangan atas calon yang didukung. Sementara, 91 persen lainnya tetap pada pilihan yang semula.

Olat Maras Institute memilih responden dari masyarakat yang sudah memiliki hak pilih, berusia 17 tahun ke atas dengan metode Multistage Random Sampling dengan margin of error sekitar kurang lebih 3,3 persen. (*)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button