Mataram (NTBSatu) – Tim Pemenangan Wilayah Zul-Uhel bersyukur atas hasil survei Olat Maras Institute (OMI), yang terbaru. Sebab, hasilnya menempatkan pasangan calon (paslon) Gubernur dan Wakil Gubernur Nomor Urut 2 itu unggul dari dua paslon lainnya.
“Kami bersyukur dengan survei terbaru OMI. Karena merupakan hasil survei periode 8-12 November 2024. Alhamdulillah itu menandakan kerja tim kami solid dan terarah,” kata Ketua Harian Pemenangan Wilayah Zul-Uhel, H. Heri Susanto, Rabu, 13 November 2024.
Ia meminta, agar tim tingkat wilayah hingga Tempat Pemungutan Suara (TPS) tidak lengah atas hasil survei tersebut.
“Kami berharap semua tim, baik tingkat wilayah hingga TPS jangan lengah dan santai. Justru ibarat kuda pacu, makin mendekati finis, makin kencang larinya,” harap Cak Heri, sapaan akrabnya.
Meskipun begitu, ia menyayangkan survei OMI tersebut bocor dan tersebar ke publik.
“Namun dalam hal ini saya menyayangkan bisa bocor ke publik. Karena survei tersebut adalah konsumsi internal kami sebagai langkah dalam menentukan strategi pemenangan,” tambahnya.
Cak Heri mengatakan, akan menelusuri mengapa survei internal tersebut bisa bocor ke publik. “Kami menyayangkan (survei bocor) dan tentu kami menelusuri siapa yang membocorkan,” ujarnya.
Cak Heri pun mengaku, berani mempertanggungjawabkan hasil survei terbaru OMI secara ilmiah, jika ada pihak yang meragukan hasil survei tersebut.
“Tentu secara kualitas hasil survei ini bisa dipertanggungjawabkan secara ilmiah. Namun karena pihak OMI belum terdaftar di KPUD NTB di sana, kenapa kami tidak mempublikasinya secara resmi,” jelasnya.
Pihaknya sangat optimis dengan hasil survei OMI, yang tidak pernah melesat sejak awal berdiri.
“Kami tetap otpimis bahwa calon kami dalam posisi prima untuk bisa memangkankan pertarungan Pilkada ini,” tutupnya.
Sebagai informasi, survei OMI tersebut menempatkan paslon Zul-Uhel posisi pertama dengan raihan 40,7 persen. Menyusul paslon Iqbal-Dinda pada posisi kedua, yang meraih 33,8 persen. Serta, Rohmi-Firin pada posisi buncit dengan raihan 23,5 persen. Sementara, sebanyak dua persen belum menentukan pilihan. (*)