Kesehatan

HIV/AIDS di NTB dalam 32 Tahun Terakhir Capai 3.909 Kasus, 754 Meninggal Dunia

Mataram (NTBSatu) – Dinas Kesehatan Provinsi NTB mencatat, dalam 32 tahun terakhir, yakni tahun 1992 hingga saat ini, jumlah penderita HIV/AIDS secara kumulatif di NTB mencapai 3.909 kasus.

Kepala Dinas Kesehatan NTB, dr. Lalu Hamzi Fikri mengatakan, kasus tersebut tersebar di seluruh kabupaten dan kota yang ada di NTB. Dari ribuan kasus tersebut, sebanyak 754 orang meninggal dunia.

“Sudah ada (meninggal, red). Sejak awal kasus HIV di NTB pada 1992 hingga sekarang total meninggal sejumlah 754,” kata Fikri, Selasa, 12 November 2024.

Fikri menjelaskan, rata-rata pasien dominan dialami usia produktif dan didominasi gender laki-laki.

Salah satu penyebabnya adalah hubungan seks yang tidak sehat. Serta, tidak menggunakan pengaman jika bergonta-ganti pasangan, penggunaan jarum suntik, transmisi ibu ke anak.

“Termasuk juga hubungan sesama jenis. Melihat dari trend penemuan kasus baru hingga saat ini diungguli oleh populasi LSL (lelaki seks lelaki),” jelas Fikri.

Penanganaan khusus saat ini, lanjut Fikri, dengan menggencarkan pemanfaatan obat PrEP sebagai obat pencegahan HIV.

Namun sementara ini untuk LSL, WPS (Wanita Pekerja Seks), waria, penasun (pengguna Napza suntik), pasangan ODHIV dan pasangan risti (risiko tinggi) dilakukan dengan program pemeriksaan VL HIV

Terdapat 72 layanan perawatan dan dukungan pengobatan (PDP) HIV yang tersebar di seluruh puskesmas dan rumah sakit kabupaten/kota.

“Untuk pelayanan konseling dan tes HIV telah tersedia pada seluruh kab/kota baik di RS ataupun di puskesmas di NTB,” ujarnya.

ODHIV adalah bagian dari masyarakat dan berhak untuk mendapat pelayanan yang sama. Fikri berharap, tidak ada lagi stigma bagi para ODHIV.

“Setialah pada pasangan dan tidak bergonta-ganti pasangan. Sangat penting untuk jauhi narkoba. Penting juga bagi para orang tua untuk terus memberikan edukasi sejak dini kepada anak-anak. Agar mengetahui pentingnya menjaga diri,” pungkasnya. (*)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button