Mataram (NTBSatu) – Penjabat (Pj) Gubernur NTB, Hassanudin telah menjalani evaluasi triwulan I terhadap kinerjanya selama memimpin NTB.
Hassanudin menjalani evaluasi tersebut pada Rabu, 2 Oktober 2024 kemarin di Jakarta. Oleh tim evaluator dari Inspektorat Jenderal (Itjen) Kemendagri.
Adapun yang menjadi poin-poin evaluasinya adalah terkait kinerjanya dalam bidang pemerintahan, pembangunan, dan kemasyarakatan.
Catatan Kepemimpinan Hassanudin
Kepala Biro Pemerintahan Setda Provinsi NTB, Lalu Hamdi mengatakan, terhadap evaluasi Kemendagri tersebut, Pj Gubernur NTB mendapatkan sejumlah catatan. Salah satunya diminta terus melakukan antisipasi terhadap inflasi.
“Termasuk mengintervensi dan melakukan pengawasan terhadap kenaikan pupuk perlu,” kata Hamdi, Jumat, 4 Oktober 2024.
Selain itu, Kemendagri juga mendorong Pemprov NTB untuk terus mengembangkan penanganan pengelolaan sampah melalui zero waste. Pasalnya, program zero waste Provinsi NTB dianggap sebagai sebuah metode yang cukup efektif yang dalam pengelolaan sampah.
“Termasuk saran agar terus mengawal Pilkada, pastikan dana hibah untuk pelaksanaan maupun pengamanan itu sudah cair,” ungkap Hamdi.
Kemudian, Kemendagri juga meminta kepada eks Pj Gubernur Sumatera Utara untuk antisipasi terjadinya defisit anggaran dalam pengelolaan anggaran. Sebab, akan berdampak pada beban di tahun yang akan datang.
“Tapi kita sudah berikan keyakinan bahwa pada tahun 2024 tidak akan terjadi defisit,” ujarnya.
Terakhir yang menjadi catatan Kemendagri adalah masalah pengelolaan APBD. Di mana NTB saat ini belum sepenuhnya melakukan pengelolaan APBD berbasis online. Kata Hamdi, hal ini karena masih ada kendala di Bank NTB Syariah.
“Kita juga diminta antisipasi terkait dengan bagaimana skema penanganan tenaga honor menjelang berakhirnya tahun 2024 harus sudah tuntas,” bebernya.
Apresiasi Kemendagri
Pada sisi lain, lanjut Hamdi, Pj gubernur juga mendapat sejumlah apresiasi dari Kemendagri atas kinerjanya selama tiga bulan menjabat. Di antaranya, apresiasi karena bisa mengendalikan inflasi, menurunkan angka stunting, dan kemiskinan.
“Apresiasi juga karena seluruh indikator yang tertuang di dalam format evaluasi itu sudah kita isi, kita sudah berikan data degan sempurna,” terang Hamdi.
Tak hanya itu, ujarnya, NTB juga mendapat apresasi atas inovasinya yang sangat progresif. Kemudian pelayanan rumah sakit juga mendapatkan apreasiasi sangat baik. Juga apreasisai terhadap kesuksesan NTB telah melaksanakan event internasional MotoGP.
“Terhadap inovasi-inovasi itu Kemendagri meminta terus melakukan penyempurnaan, sehingga pada titik tertentu sudah benar-benar efektif,” pungkas Hamdi. (*)