Mataram (NTBSatu) – Ratusan warga Israel membanjiri rumah Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, Sabtu, 4 November 2023.
Mereka menuntut pembebasan sandera dan menginginkannya PM mengundurkan diri dari jabatannya.
Aksi yang dilakukan dengan mengibarkan bendera Israel serta meneriakkan slogan ‘Penjara sekarang!’, aksi masa berhasil menembus barikade polisi di sekitar kediaman Netanyahu di Yerusalem.
Alasan demonstrasi ini dilakukan bersamaan dengan hasil jajak pendapat yang menunjukkan bahwa lebih dari tiga perempat warga Israel mempercayai bahwa Netanyahu harus mundur.
Berita Terkini:
- Gubernur NTB Lalu Iqbal Temui Menko AHY Bahas Pembangunan Jalan Tol Lembar – Kayangan
- Pertama dalam Sejarah, MK Diskualifikasi Bupati dan Wakil Bupati Terpilih karena Terbukti Curang
- Kebakaran di Bima Hanguskan 4 Rumah Dinas Polisi, Kerugian Capai Setengah Miliar Rupiah
- Pemprov NTB Dukung Pembentukan PPS, Masifkan Komunikasi dengan Pusat
Ini seiring dengan meningkatnya kemarahan publik terhadap para pemimpin politik dan keamanan mereka.
Berdasarkan laporan CNA, Netanyahu hingga saat ini belum mengakui tanggung jawab pribadinya atas kegagalan serangan mendadak yang menyebabkan ratusan pria bersenjata Hamas menyerbu Israel selatan pada 7 Oktober 2023.
Serangan itu menyebabkan lebih dari 1.400 orang tewas dan menyandera setidaknya 240 orang.
Ketika guncangan awal mereda, kemarahan masyarakat meningkat. Banyak keluarga para sandera yang ditahan di Gaza sangat kritis terhadap respons pemerintah dan meneriakkan agar kerabat mereka dibawa pulang.