HEADLINE NEWSHukrim

Audit Investigasi Dugaan Korupsi PT GNE Molor

Mataram (NTBSatu) – Audit investigasi kasus dugaan korupsi sejumlah lini usaha PT Gerbang NTB Emas (GNE), belum juga selesai.

Semula, audit investigasi ini dijanjikan tuntas Agustus 2024. Kemudian, terjadi penundaan hingga pekan kedua September 2024. Namun, hingga kini audit tersebut masih dalam proses.

“Masih berproses,” singkat Pelaksana Harian (Plh.) Inspektur Inspektorat NTB, Wirawan Ahmad, Selasa, 17 September 2024.

IKLAN

Wirawan menjelaskan, pelaksanaan audit ini tidak semudah membalikkan telapak tangan. Sebab, proses pemeriksaan dan pencarian bukti-bukti membutuhkan waktu yang lama.

“Kalau cepat-cepat tiba-tiba nanti ada salah hitung dan sejenisnya, kan repot nanti,” ujar Asisten III Setda Provinsi NTB itu.

Sempat Diperpanjang

Sebelumnya, Plt. Direktur Operasional PT GNE, Ahmad Jaelani mengaku pelaksanaan audit investigasi dugaan korupsi tersebut diperpanjang hingga pekan kedua September 2024.

“Minggu depan sudah clear. Sudah ada hasil,” katanya, Senin, 9 September 2024.

Jaelani mengaku, semua dokumen menjadi bahan audit Inspektorat sudah pihaknya serahkan. Termasuk, memenuhi panggilan Jaksa beberapa hari lalu.

“Sudah kita penuhi, pemeriksaan masih secara umum saja. Belum pada intinya,” ujarnya.

Pada kesempatana yang sama, Asisten II Setda Provinsi NTB, Fathul Gani menyampaikan, agar menyerahkan proses audit ini kepada pihak Aparat Penegak Hukum (APH).

“Biarkan teman-teman APH bekerja. APH masuk tentu kita hargai sebagai proses hukum yang paralel berjalan. Tentu saya pikir antara APH dan APIP kita tentu sudah berkoordinasi,” kata Mantan Kepala Distanbun Provinsi NTB itu.

Gani menegaskan, agar dalam kasus ini untuk sama-sama menghargai proses hukum. Juga, tidak boleh menjustifikasi sebelum proses berakhir.

“Asas praduga tidak bersalah tetap kita ke depankan,” ujar Gani.

Mantan Kepala Dinas Ketahanan Pangan NTB ini tak menampik, jika proses audit ini terbilang lama. Bukan tanpa sebab, mengingat PT GNE memiliki sejumlah lini usaha yang berada di tempat berbeda.

PT GNE memiliki lima anak usaha yang bergerak di  bidang olahan kayu, pertanian, perumahan, industri permesinan dan mahadesa.

“Tentu (audit, red) tidak seputaran kantor saja, pasti ada kroscek ke lapangan untuk menggali informasi. Perlu turun pada beberapa lini usaha milik PT GNE untuk tingkat akurasi data yang ada,” jelasnya.

Sebagai informasi, lamanya proses audit ini berimbas pada penundaan RUPS PT GNE. Awalnya, perumusan RUPS ini akan berlangsung pada bulan Juni 2024 lalu. (*)

IKLAN

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button