Mataram (NTB Satu) – Rapor Pendidikan hasil asesmen nasional tahun 2021 menunjukkan hasil yang tidak memuaskan bagi sekolah di NTB. Dari hasil luaran Capaian Hasil Belajar jenjang SD, SMP, dan SMA/SMK Sederajat negeri dan swasta pada kemampuan literasi dan kemampuan numerasi menunjukkan hasil di bawah kompetensi minimum.
Dari Rapor Pendidikan yang diakses NTB Satu melalui laman https://pusmendik.kemdikbud.go.id/profil_pendidikan/profil-wilayah.php menunjukkan, dari indikator capaian hasil belajar, kemampuan literasi jenjang SD, SMP, SMA, dan SMK Sederajat di NTB di bawah kompetensi minimum. Artinya, kurang dari 50 persen siswa telah mencapai batas kompetensi minimum untuk literasi membaca.
Hal serupa ditunjukkan pada kemampuan numerasi jenjang SD, SMP, SMA, dan SMK sederajat di NTB yaitu di bawah kompetensi minimum. Artinya, kurang dari 50 persen siswa telah mencapai batas kompetensi minimum untuk numerasi.
Sementara capaian hasil belajar untuk indeks karakter, untuk jenjang SD sederajat memperoleh predikat Berkembang. Jenjang SMP sederajat mendapatkan predikat Perlu Dikembangkan. Dan jenjang SMA/SMK sederajat mendapatkan predikat Berkembang.
Kepala Balai Pengembangan Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Masyarakat (BP PAUD dan Dikmas) NTB, Drs. Suka, M.Pd., sebagai UPT Kemendikbudristek di NTB dihubungi pada Minggu, 3 April 2022 menyarankan agar rapor pendidikan itu dijadikan acuan Dinas Pendidikan provinsi dan kabupaten/kota maupun satuan-satuan pendidikan untuk merencanakan dan membuat program kerja berbasis data.
Rapor pendidikan publik yang dikeluarkan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan Riset, dan Teknologi merupakan gambaran mengenai mutu pendidikan pada suatu wilayah berdasarkan kerangka penilaian yang dikembangkan dari model input, proses, dan output tentang kinerja atau efektivitas satuan pendidikan.
“Rapor pendidikan baru saja diluncurkan. Asesmen Nasional telah menjadi sistem evaluasi pendidikan mutakhir yang berfokus pada kompetensi literasi, numerasi, karakter, dan kondisi lingkungan belajar yang mendukung proses pembelajaran yang efektif,” ujar Suka yang juga Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan (LPMP) NTB.
Suka menyebutkan, untuk jenjang SD Sederajat, sebanyak 3.689 satuan pendidikan di NTB mengikuti asesmen nasional. Jumlah siswa yang mengikuti sebanyak 78.454 orang,kepala satuan pendidikan sebanyak 2.837, dan jumlah guru yang mengikuti 36.016 orang.
Di jenjang SMP sederajat, sebanyak 1.539 satuan pendidikan mengikuti asesmen nasional. Jumlah siswa SMP yang mengikutinya sebanyak 43.603 orang, kepala satuan pendidikan sebanyak 1.042, dan guru yang mengikuti sebanyak 23.549 orang.
Jenjang SMA sederajat, sebanyak 880 satuan pendidikan mengikuti asesmen nasional. Jumlah siswa SMA sederajat yang mengikutinya sebanyak 27.477 orang, kepala satuan pendidikan sebanyak 628, dan guru sebanyak 15.390 orang.
Ketua Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) NTB, Yusuf diminta pendapat terkait hasil ini mengatakan, jika memperhatikan hasil Asesmen Nasional ini, maka situasi pendidikan di NTB sedang berduka. “Problematika pendidikan di tingkat regional dan nasional, perlu melakukan perubahan yang radikal,” sarannya.
Menurut Yusuf, potret hasil Asesmen Nasional NTB cukup memprihatinkan. “Capaian hasil belajar di bidang Kemampuan Literasi kurang dari 50% siswa telah mencapai batas kompetensi minimum untuk literasi membaca, dan Kemampuan Numerasi atau berhitung mencapai hasil kurang dari 50% siswa telah mencapai batas kompetensi minimum untuk numerasi,” sesalnya. (FRA)