Politik

Jubir Iqbal-Dinda: Dukungan Semakin Solid untuk Pemetaan Kemenangan

Mataram (NTBSatu) – Dukungan kepada pasangan Bakal Calon Gubernur dan Wakil Gubernur NTB, Lalu Muhamad IqbalIndah Dhamayanti Putri (Iqbal-Dinda) semakin menguat dan riil, jelang penetapan oleh KPU NTB.

Selain kompaknya dukungan sepuluh partai politik, arus dukungan dari kelompok sosial, organisasi keagamaan dan masyarakat terus berdatangan.

Fakta terus mengalirnya dukungan sosial, masyarakat, dan organisasi keagamaan kepada pasangan Iqbal-Dinda adalah bentul riil apresiasi terhadap tawan program. Termasuk, visi-misi pasangan ini dalam berbagai bentuk pertemuan dengan warga.

Para warga pun menilai visi-misi dan program Iqbal-Dinda mudah dipahami dan dapat tercerna secara sederhana dan cepat.

Dukungan Berbasis Kesadaran Rasional dan Partisipatif

Juru Bicara Pasangan Iqbal-Dinda, Dr. Adhar Hakim, SH., MH., menjelaskan kondisi seperti itu merupakan bentuk dukungan yang berbasis kesadaran rasional dan partisipastif. Bukan gerakan dari bentuk-bentuk pemikiran irasional.

“Fakta-fakta seperti ini bagi kami menggembirakan dan sangat positif dalam memetakan agenda pemenangan pasangan Iqbal-Dinda,” ujarnya, Selasa, 10 September 2024.

Tim Iqbal–Dinda memahami sejak awal publik memang harus diajak berfikir kritis rasional. Karena itu tawaran ide-ide Iqbal–Dinda juga selalu berbasis pada tawaran program yang riil.

“Kami sadar sejak awal, biasanya godaan terbesar bagi kandidat jika terpilih kelak sebagai gubenur adalah memainkan kewenangan politik. Padahal selain politik, tanggung jawab yang jauh lebih besar dari seorang gubernur adalah menjalankan fungsinya sebagai kepala pemerintahan di daerah,” kata Adhar.

Sehingga, visi-misi Iqbal–Dinda selalu berbasis pada nomenklatur kapasitas belanja APBD, dan fungsi, tugas dan kewenangan pemerintah provinsi.

Karena itulah juga, basis ideal penopang visi dan misi Iqbal–Dinda adalah kerja birokrasi yang akan tertata dengan pendekatan kapasitas dan kapabilitas kelembagaan ASN.

“Kami punya gagasan yang antara satu gagasan dengan gagasan lain tidak terlepas. Misalnya ide pariwisata dan ekosistim industri komoditas unggulan. Lalu, pengembangan infrastruktur dan konektifitas serta isulingkungan dan mitigasi bencana adalah ide-ide yang saling menunjang. Tapi kami juga sadar hal tersebut bisa cepat terlaksana jika ditunjang tranformasi kerja birokrasi yang berbasis enterpreneur kuat,”  jelasnya Adhar.

Pihaknya pun sepakat psikologikal ASN tidak boleh terganggu dengan praktek-praktek politisasi birokrasi. Rupanya tawaran ide yang berbasis faktual yang mudah tercerna ini dapat publik terima.

Karena itu interaksi dan dialog akan terus Iqbal–Dinda lakukan yang lebih suka blusukan ke berbagai kantong sosial, baik di Pulau Lombok maupun Sumbawa.

“Tim juga sedang mematangkan terus agenda kampanye resmi yang sebentar lagi mulai,” tandas Adhar. (*)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button