Pendidikan

Guru Peserta Sulingjar Diminta Aktif Mengajar, Operator Sekolah Harus Bantu

Mataram (NTBSatu) – Operator sekolah harus mengecek daftar nama peserta dalam survei lingkungan belajar (Sulingjar) yang merupakan rangkaian Asesmen Nasional Berbasis Komputer (ANBK). Sulingjar bagi guru dan kepala sekolah jenjang SMA sederajat akan terlaksana pada 11-24 September 2024.

Koordinator Teknis Asesmen Nasional Bidang SMA Dinas Dikbud NTB, Purni Susanto mengatakan, operator sekolah perlu memastikan nama-nama peserta Sulingjar valid, masih aktif mengajar, tidak mutasi atau meninggal, dan lainnya.

Data-data tersebut dapat terakses langsung melalui dashboard Kemendikbudristek. Selain itu, operator sekolah perlu mencetak kartu login yang dapat terlaksana paling cepat dua hari sebelum hari pelaksanaan.

Sekolah pun perlu memastikan semua guru mengerjakan Sulingjar sesuai jadwal yang tertetapkan. Kepala sekolah pun harus aktif memantau setiap hari progres Sulingjar di sekolah.

“Kemungkinan, akan terdapat guru-guru yang belum mengisi atau mengisi, tapi belum lengkap agar diingatkan untuk menuntaskan Sulingjar sebelum deadline-nya (masa waktunya),” ungkap Purni, Selasa, 10 September 2024.

ANBK 2024

Rangkaian ANBK jenjang SMA, SMK, dan paket C sederajat telah terlaksana pada Agustus 2024. Pada tahun 2023 lalu, banyak kendala, misalnya banyak guru tidak mengisi survei dan tidak menjawab lengkap. Karena itu, sekolah harus memfasilitasi guru mengikuti Sulingjar tahun 2024 ini.

Sekolah dapat memfasilitasi kegiatan pengisian survei pada waktu dan tempat tertentu di luar jam dinas agar pelaksanaannya mudah terkontrol.

Komponen asesmen nasional terdiri dari Asesmen Kompetensi Minimum (AKM), survei karakter, dan survei lingkungan belajar. Untuk AKM terdiri dari literasi dan numerasi.

Survei karakter terdiri dari enam sub topik yang akan disurvei. Dari sana, terdapat harapan berupa hasil survei karakter akan keluar sebuah paradigma profil pelajar atau profil pelajar Pancasila.

Sementara, survei lingkungan belajar, berupa survei kondisi belajar, metode belajar, dan lainnya. Hasil asesmen tidak menjadi syarat lulus seperti ujian nasional sebelumnya.

Asesmen nasional bertujuan untuk pemetaan pendidikan, pemetaan kualitas pembelajaran, dan pemetaan mutu siswa yang tersebar di seluruh Indonesia. Nantinya hasil asesmen nasional akan menjadi salah satu referensi melakukan kebijakan layanan pendidikan di Indonesia pada tahun berikutnya. (*)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button