Mataram (NTBSatu) – Dinas Pendidikan dan Kebudayaan NTB akan menggelar Asesmen Nasional Berbasis Komputer (ANBK) pada 19 Agustus 2024 mendatang.
Penyelenggaraannya berdasarkan arahan Kemendikbudristek. Di mana pemerintah menggelar ANBK sesuai dengan jenjang masing-masing satuan pendidikan.
Sub Koordinator Kurikulum Bidang SMA, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan NTB, Purni Susanto mengaku, telah mempersiapkan ANBK Tahun 2024 dengan sebaik-baiknya. Bahkan, sudah menggelar sejumlah simulasi untuk menyukseskan ANBK Tahun 2024.
“Kami siap melaksanakan ANBK Tahun 2024. Tidak terdapat masalah yang berarti dalam mempersiapkan ANBK Tahun 2024,” kata Purni kepada NTBSatu, Rabu, 14 Agustus 2024.
Hal itu, lanjutnya, dapat terlihat dari lancarnya pelaksanaan simulasi beberapa waktu lalu. Yang mana simulasinya berjalan baik, tertib, dan lancar.
“Kami telah menyelesaikan simulasi ANBK. Kami akan segera melaksanakan ANBK,” ungkap Purni,
Purni mengakui, pihaknya telah melatih sejumlah teknisi, merapikan data, dan lain-lain untuk mempersiapkan pelaksanaan ANBK Tahun 2024. Pelaksanaan ANBK sesuai dengan jadwal dari pemerintah pusat.
Sebagai informasi, ANBK memiliki tujuan untuk melakukan pemetaan mutu pendidikan. Dinas Pendidikan dan Kebudayaan NTB akan memetakan seluruh sekolah berdasarkan mutu pendidikannya.
“Kami meningkatkan sekolah yang bagus kemudian memperbaiki yang masih kurang,” ujar Purni.
ANBK Sebuah Resep Obat dari Dokter
Purni mengidentikkan ANBK untuk sekolah sebagai sebuah resep obat dari dokter untuk pasien. Maka, seorang pasien, mesti tertangani berdasarkan resep obat dari dokter.
Ujian nasional, lanjut Purni, bertujuan untuk mengukur prestasi akademik. Sedangkan, asesmen nasional untuk mengukur segala hal secara lebih komprehensif.
“Kami memperoleh data-data dari asesmen kompetensi literasi dan numerasi,” terang Purni.
Dinas Pendidikan dan Kebudayaan NTB mengharapkan, hasil asesmen nasional dapat teramalkan dalam setiap sekolah. Termasuk, seluruh catatan-catatan yang termaktub dalam hasil asesmen nasional. Oleh karena itu, sekolah mesti bergerak dengan mengacu pada rapor pendidikan yang ada.
“Saya harap hasil asesmen nasional dapat menjadi bahan untuk mengevaluasi dan membuat program baru yang relevan,” tandas Purni. (*)