Mataram (NTBSatu) – Kota Mataram mencatatkan realisasi investasi pada semester I tahun 20224, sebesar Rp654 miliar. Realisasi tersebut tertinggi kedua di Provinsi NTB, setelah Kabupaten Sumbawa Barat.
Pelaksana Tugas (Plt.) Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Provinsi NTB, Wahyu Hidayat menyebut, kondusifitas daerah menjadi faktor utama dalam menghadirkan iklim investasi yang baik.
“Untuk Kota Mataram rincian investasinya, yaitu Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) Rp595 miliar dan Penanaman Modal Asing (PMA) sebesar Rp59 miliar,” ujar Wahyu, Jumat, 9 Agustus 2024.
Ia mengatakan, investasi yang hadir dapat mendorong laju pembangunan dan pengembangan pada berbagai sektor. Serta, mampu meningkatkan kesejahteraan ekonomi dan daya beli masyarakat.
“Harapannya, tentu bisa berkontribusi nyata bagi perekonomian, perkembangan teknologi, perbaikan infarstruktur. Serta, menciptakan lapangan pekerjaan sekaligus menambah penerimaan negara,” jelas Wahyu.
Adapun daerah dengan realisasi investasi tertinggi di NTB adalah Kabupaten Sumbawa Barat. Realisasi investasinya mencapai Rp21,94 triliun lebih. Berasal dari PMDN sebesar Rp19,759 triliun dan PMA Rp2,184 triliun.
Investasi KSB juga, sebagian besar berasal dari sektor tambang. Informasinya, saat ini PT. Amman Mineral Nusa Tenggara (AMNT) tengah membangun smelter dan dalam proses penyelesaian.
Wahyu mengatakan, pemerintah sedang gencar menawarkan investasi di berbagai bidang dan sektor. Kendati demikian, untuk berinvestasi atau berusaha haruslah mengacu kepada aturan, khususnya dengan penyelenggaraan perizinan.
‘’Investasi apapun, pemerintah wajib menciptakan iklim investasi yang kondusif dan kemudahan berusaha,’’ terangnya.
Melihat target Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) investasi di NTB telah memenuhi target.
Realisasi investasi pada semester I Rp25,4 triliun, melampaui target sebesar Rp25,54 triliun. Namun, secara RPJMN atau secara nasional baru 95 persen dari target 26,9 triliun.
“Semoga sisa pertengahan tahun ini akan ada investor yang akan menanamkan investasinya. Apalagi NTB kan punya potensi yang besar untuk dikembangkan,” pungkas Wahyu. (*)