Mataram (NTBSatu) – Keberadaan anak muda di sebuah negara tidak dapat disepelekan. Kemajuan sebuah negara, khususnya negara Islam ada di pundak generasi mudanya.
Penekanan ini disampaikan Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Indonesia Dr HL Muhamad Iqbal saat berada di IAIH Hamzanwadi.
“Memperbaiki dunia Islam itu berada di tangan anak mudanya, termasuk di sana yaitu santri, ” katanya di Pancor, Lombok Timur, Sabtu 28 Oktober 2023.
Pria yang juga Staf Khusus Menteri Luar Negeri ini melanjutkan, dari data terbaru saat ini ada 46 negara yang tidak terbangun, setengahnya adalah negara Islam. Konflik bersenjata yang terjadi di 23 negara, 17 diantaranya di negara Islam.
Berita Terkini:
- Gembar-gembor NTB Mendunia, Petani Jagung Menjerit Akibat Harga Anjlok
- Peternak Sapi Demo di Pelabuhan Gili Mas, 14 Ekor Mati karena Dehidrasi
- Maia Estianty Kenang Kebaikan Hotma Sitompul dan Sesal Rossa Lewatkan Telepon Terakhir Mendiang Titiek Puspa
- iPhone 17 Segera Meluncur, Bentuk Kameranya Jauh Berubah
“Bicara mengenai kualitas pendidikan, dalam 10 besar tidak ada negara Islam. Sebaliknya ketika berbicara 10 negara dengan pendidikan terburu, enam diantaranya dari negara Islam,” terangnya.
Dengan kondisi demografi saat ini, lanjut Iqbal, kehadiran mahasiswa dan santri mewarnai kemajuan Indonesia begitu penting. Pemahaman negara Islam yang kaya dengan negara Islam yang maju harus diluruskan.
“Benar ada negara Islam kaya seperti Arab Saudi atau Qatar. Tapi sumbernya itu hanya dari alam, dalam hal ini minyak yang merupakan pemberian Allah, ” terangnya.
“Kalau minyak bumi, itu biaya produksi 10 dollar, harga jual 15 dollar. Hanya untuk 5 dollar, ” sambungnya.