Lombok Timur

Polres Lombok Timur Amankan Tiktoker yang Viral Pamer Alat Vital

Lombok Timur (NTBSatu) – Polres Lombok Timur mengamankan seorang perempuan inisial F pada Senin, 29 Juli 2024. Polisi mengamankan F setelah melakukan siaran langsung di media sosial TikTok dengan memperlihatkan alat vitalnya demi mendapatkan saweran.

Kasi Humas Polres Lombok Timur, Iptu Nikolas Osman mengatakan, F tiba di Polres Lombok Timur pada Senin, 29 Juli 2024. Ia datang ke Polres Lombok Timur dengan dampingan Kepala Wilayah Polsek Aikmel.

F merupakan warga Kecamatan Aikmel, Kabupaten Lombok Timur. Osman menyebutkan polisi tengah melakukan pemeriksaan terhadap F.

“Perempuannya sudah di Unit Tipiter, saat ini sedang menjalani BAP,” kata Osman, pada hari yang sama.

Sebelumnya, F membuat heboh jagat maya, terlebih masyarakat Lombok Timur akibat aksinya di TikTok. Pada sejumlah video yang beredar, F memamerkan alat vitalnya di hadapan sejumlah penonton online-nya.

F diduga memamerkan alat vitalnya demi mendapatkan saweran berupa koin dari penonton.

IKLAN

Baca juga: Satres Narkoba Lombok Timur Ringkus 11 Orang dalam Operasi Antik

Majelis Adat Sasak Mengecam

Sementara, Majelis Adat Sasak (MAS) mengecam aksi F yang memamerkan alat vitalnya saat live TikTok demi mendapatkan gift dari penonton. Dalam potongan video pendek itu, F menggunakan bahasa Sasak sembari memamerkan alat vitalnya saat live di TikTok.

Pengeraksa Agung Majelis Adat Sasak, Lalu Sajim Sastrawan, mengaku prihatin dan mengecam tindakan yang melenceng dari norma agama dan adat istiadat Sasak tersebut. Ia mendorong aparat penegak hukum menindak kegiatan yang berpotensi melanggar UU ITE tersebut.

Menurutnya, semua pihak tidak boleh membiarkan hal tersebut terjadi. Sajim mengatakan, membiarkan hal-hal yang tabu dan sensitif dapat mengubah standar etika dalam masyarakat.

Pemerintah perlu memperhatikan tingkah laku dan perbuatan generasi muda. Menurut Sajim, pemerintah tidak hanya berpikir mengenai jumlah penduduk yang banyak dan produktif, tapi juga generasi muda harus patuh terhadap norma agama dan adat istiadat.

Majelis Adat Sasak mendorong agar ada muatan lokal yang berkaitan dengan etika, moral, dan adat istiadat dalam kurikulum sekolah.

Dalam beberapa bulan terakhir, MAS ikut menyertai Dinas Dikbud NTB yang punya program Sabtu Budaya di SMA/SMK dan SLB. Mereka mendorong program Sabtu Budaya tidak hanya seputar kegiatan memasak, tapi juga memberikan pemahaman dan pengetahuan tentang adat istiadat Suku Sasak.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button