Lombok Timur (NTBSatu) – Satres Narkoba Polres Lombok Timur berhasil mengungkap 10 kasus narkoba dalam Operasi Antik selama dua pekan terakhir. Polisi berhasil meringkus 11 orang pelaku dengan total barang bukti 206,81 gram narkoba jenis sabu-sabu.
”Selama Operasi Antik, kami berhasil mengungkap 10 kasus bersama barang bukti,” kata Kasi Pengawasan Polres Lombok Timur, AKP Wayan Sukarsana dalam keterangan pers, Kamis, 25 Juli 2024.
Wayan menjabarkan, dari 10 kasus tersebut, tiga di antaranya merupakan target operasi atau TO. Sementara sisanya bukan TO.
Salah satu dari target operasi itu menangkap oknum ketua aktivis mahasiswa di Lombok Timur. Kemudian, polisi juga berhasil menangkap oknum juru parkir dan mantan polisi. Wayan menyebutkan, hasil Operasi Antik tahun ini meningkat signifikan dari tahun sebelumnya, yaitu mencapai 5.000 persen.
Kasat Resnarkoba Polres Lombok Timur, Iptu Muhammad Naufal, mengkategorikan Lombok Timur sebagai daerah rawan peredaran narkoba.
“Kalau lihat dari data yang ada, memang Lombok Timur salah satu yang tertinggi kasus narkobanya di Provinsi NTB,” ucapnya.
Kantor Polres Lombok Timur di Selong. Foto: Istimewa
Baca juga: Polres Lombok Timur: Jumlah Korban Lakalantas di Lombok Timur Terbanyak di NTB
Lombok Timur Rawan Narkoba
Naufal membeberkan, sepanjang 2024, hampir setiap bulan selalu ada kasus narkoba yang terungkap oleh kepolisian di daerah tersebut. Jumlahnya pun tidak sedikit. Misalnya, sepanjang Juni 2024, Satres Narkoba Polres Lombok Timur berhasil mengungkap enam kasus penyalahgunaan narkoba.
“Selama saya menjabat dalam satu bulan, sudah ada pengungkapan enam kasus,” ucap Naufal.
Dari enam kasus itu, terungkap modus operandi baru, yaitu pelaku menyembunyikan barang bukti berupa sabu-sabu di dalam duburnya. Meski modus itu terbilang gaya lama, tetapi baru pertama kali untuk di Lombok Timur.
Modus tersebut menurutnya merupakan langkah yang sering digunakan bandar narkoba untuk mengelabui pemeriksaan di bandara ketika hendak melakukan pengiriman antar provinsi. Ia pun meminta agar semua pihak untuk lebih waspada dan menindak kasus peredaran narkoba di Lombok Timur.
“Saya harap seluruh lapisan masyarakat bisa turut membantu kami. Baik itu melihat, mendengar, atau mengetahui. Jadi, kami butuh informasi-informasi itu,” pungkasnya.