BERITA LOKALDaerah NTBPendidikan

Anak Guru Honorer Asal Lombok Timur Lulus Kuliah Gratis di UGM

Mataram (NTBSatu) – Siswi lulusan MAN 1 Lombok Timur, Gigih Indah Sukma Halwai berhasil kuliah di Universitas Gadjah Mada atau UGM Yogyakarta. Ia lulus lewat jalur Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi (SNBP) 2024 di program studi Fisika FMIPA UGM.

Keberhasilnnya berkuliah di UGM melalui jalur SNBP ini, tidak pernah terbayangkan oleh Gigih, sapaannya, yang tinggal di Desa Tirtanadi, Labuhan Haji, Lombok Timur. Sebab, ia menjadi satu-satunya murid MAN 1 Lombok Timur yang lulus kuliah lewat jalur tersebut.

“Deg-degan, nangis, bahagia, semuanya campur. Saya masih tidak percaya bisa keterima di UGM lewat SNBP. Di sekolah saya, jarang ada yang lulus SNBP,” ungkapnya, mengutip keterangan resmi UGM, Kamis, 18 Juli 2024.

Pihak sekolah dan keluarganya pun bangga atas prestasinya tersebut. Terlebih lagi, hasil ini diraih dengan kerja kerasanya sendiri, yang sejak kecil telah tekun dan gigih dalam mengejar pendidikan.

Sebagai contoh, mimpi berkuliah di UGM ia upayakan dengan rajin belajar dan mengikuti berbagai perlombaan. Hasilnya, Gigih berhasil meraih berbagai prestasi, termasuk medali perak dan perunggu di olimpiade fisika dan juara 1 di kompetisi inovasi sains tingkat provinsi.

Anak ketiga dari empat bersaudara ini memang gemar belajar fisika. Ia aktif mengikuti klub belajar fisika di sekolahnya. Di klub ini, ia terbiasa membahas soal-soal olimpiade maupun membuat kreasi alat inovasi. Meski terkenal sulit, soal-soal fisika membuatnya merasa senang dan tertantang.

Orang Tua Bangga Gigih Keterima Kuliah di UGM

Sang Ayah, Muhidin yang menjadi satu-satunya orang tua Gigih, karena ibunya telah meninggal dunia tahun 2019, ikut merasa bangga. Karena, ia tidak pernah memaksa anaknya untuk menjadi juara kelas. Baginya, yang terpenting adalah Gigih rajin belajar dan memiliki karakter yang baik.

“Saya sebagai orang tua selalu memberikan motivasi, apa pun pandangan atau pendapatnya tidak pernah saya bantah. Kalau cita-cita Gigih baik bagi hidupnya di dunia dan akhirat, saya berdoa semoga Tuhan mengabulkan. Kalau kuliah di UGM baik untuk hidup Gigih ke depan, keluarga tentu mendukung,” ujar Muhidin.

Ayahnya yang hanya seorang guru honorer di MAS NW Korleko, Lombok Timur, selalu berupaya memenuhi kebutuhan Gigih. Dengan penghasilan sebesar Rp 2.000.000 sebulan, Muhidin harus putar otak untuk mencukupi kebutuhan keluarga.

Terlebih, pada Desember ini, ia tidak lagi menerima uang sertifikasi karena telah memasuki usia pensiun. Meski masih diperbolehkan mengajar, penghasilannya akan berkurang drastis karena hanya mendapat gaji pokok Rp500.000 per bulan.

Sehingga, Muhidin merasa berat dan khawatir untuk melepas anaknya merantau, ketika Gigih menyampaikan keinginan kuliah di UGM. Terlebih, biaya untuk menyekolahkan Gigih di perantauan tidak sedikit.

Syukurnya, ia merasa lega ketika mendegar kabar bahwa Gigih mendapatkan beasiswa kuliah gratis hingga lulus dari UGM.

“Saya sangat merasa terbantu dengan adanya subsidi UKT, khususnya dalam keadaan ekonomi yang sulit seperti ini,” tandas Muhidin.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button