Mataram (NTBSatu) – 13 perupa NTB menggelar pameran seni rupa bertajuk Bring Back Memories pada 21-24 Juni 2024 di Ayom Suite, Kota Mataram. Para perupa memamerkan karya berupa hasil refleksi dari seluruh pengalaman masa lalu yang berpadu dengan realitas hari ini.
Kurator Bring Back Memories, Sasih Gunalan mengatakan, sejumlah perupa Bring Back Memories kerap menjalin komunikasi dengan Ayom Suite. Maka, Pameran Seni Rupa Bring Back Memories adalah hasil puncak dari komunikasi dua pihak tersebut.
Sasih menjelaskan, Bring Back Memories adalah hasil pembacaan para perupa terhadap relitas hari ini yang memiliki relasi dengan masa lalu. Ia meyakini, para perupa pasti memiliki pembacaan yang berbeda terhadap relasi realitas hari ini dengan masa lalu.
Terlebih, setiap perupa memiliki sudut pandang yang berbeda-beda. Menurut Sasih, segala hal yang terjadi hari ini adalah hasil dari peristiwa masa lalu.
Sasih menginginkan agar para perupa mengingat segala hal yang telah mereka alami dari masa lalu hingga hari ini. Pameran Bring Back Memories adalah ruang bercerita bagi para perupa yang terlibat.
Pameran Bring Back Memories banyak menujukkan konten yang jarang ditemukan hari ini lantaran banyak perupa yang melukiskan masa lalu melalui karya.
“Bring Back Memories memfungsikan seni rupa sebagai media refleksi para perupa,” ungkap Sasih, Senin, 24 Juni 2024.
Baca juga:
Paer Habitat Gelar “La Cara”, Ekshibisi Seni Visual Solo Mahasiswi asal Spanyol
Magang di Paerstud, Mahasiswa Spanyol Kagumi Lombok sebagai Laboratorium Seni
Sasih tidak memiliki waktu yang cukup panjang untuk menentukan tema kuratorial dari pameran Bring Back Memories. Maka, ia berpikir untuk mencari tema yang meluas, sehingga dapat diterima oleh berbagai pihak.
Sasih menyebutkan, ide pameran ini rupa-rupanya selaras dengan pemilik Ayom Suite. Sehingga, terciptalah Bring Back Memories.
“Bring Back Memories” Menata Karya berdasarkan Genre dan Ruang
Lebih lanjut, Sasih menjelaskan, pameran Bring Back Memories menyusun tata letak lukisan yang cukup berbeda dari kebiasaan pada umumnya. Sebab, Ayom Suite bukanlah galeri seni rupa yang konvensional.
Sehingga, kurator mesti sangat berhati-hati dalam menyusun tata letak seluruh karya. Akan tetapi, Sasih merasa bahwa tantangan semacam itu menjadi catatan tersendiri yang akan sangat berguna ke depannya.
Untuk mengatasi permasalahan ruang, Sasih mengkategorikan seluruh karya berdasarkan genre. Para perupa lebih banyak menyetor karya yang bergenre ekspresif dan abstrak.
Dengan mengkategorikan karya berdasarkan genre, Sasih ingin para penikmat pameran mendapatkan pengalaman estetis yang unik. Ia memakai pola peletakan karya berdasarkan cara kenangan bekerja, yaitu acak dan abstrak.
Namun, dari keacakan dan keabstrakkan itu, ia ingin penikmat mendapatkan pengalaman estetis tersendiri dari pengelompokkan genre masing-masing lukisan.
Sasih memaknai setiap karya yang terpisah oleh ruang dan bangunan galeri sebagai kenangan yang berserakan. Pameran Bring Back Memories tidak akan menghadirkan suatu peristiwa yang utuh, melainkan terpisah-pisah.
“Kami mesti menyulap Ayom Suite yang semula adalah ruang bersifat terbuka menjadi ruang tertutup demi menciptakan suasana yang estetis,” terang Sasih.
Sejumlah pengunjung menyaksikan pameran Bring Back Memories di Ayom Suite
Ciptakan Ruang Pameran Alternatif
Saat ini, Lombok tidak banyak memiliki ruang alternatif yang dapat berfungsi sebagai galeri seni rupa. Oleh karena itu, Ayom Suite bersedia untuk menjadi salah satu ruang alternatif yang dapat berfungsi sebagai galeri seni rupa.
Sasih ingin berbagai pihak mulai sadar untuk membuka ruang-ruang alternatif sebagai lokasi berpameran seni rupa. Ia mengharapkan berbagai pihak swasta bersedia membuka ruang akternatif untuk berpameran, seperti yang telah dilakukan Ayom Suite.
“Para perupa juga harus lebih banyak berkaca dengan perkembangan medan seni rupa yang terjadi di luar daerah,” saran dari Sasih.
Ke depannya, Sasih dan sejumlah kawan akan segera menginisiasi pameran terbaru dengan komposisi seniman yang berbeda dari yang terlibat dalam Bring Back Memories. Mereka akan tetap memakai Ayom Suite sebagai ruang untuk berpameran seni rupa.