Pusiknas Polri Beberkan Daftar 10 Besar Gangguan Keamanan, Penemuan Mayat Teratas
Mataram (NTBSatu) – Pusat Informasi Kriminal Nasional (Pusiknas) Kepolisian RI (Polri) melaporkan 11.832 kejadian terkait gangguan keamanan yang dilaporkan di Indonesia sepanjang tahun 2023.
Ada 10 daftar gangguan keamanan yang dinilai menimbulkan ketakutan dan cukup meresahkan masyarakat. Di urutan teratas, paling banyak dilaporkan adalah penemuan mayat sebanyak 3.978 kejadian.
Catatan kepolisian menunjukkan perumahan, pemukiman, perairan laut, danau, dan sungai menjadi lokasi dengan jumlah terbanyak terkait penemuan mayat.
Penemuan mayat menjadi pintu kepolisian untuk menindak kasus pembunuhan. Namun, tidak semua penemuan mayat berkaitan dengan kasus tersebut.
Sedangkan jika dilihat dari kejadian tiap provinsi, Pulau Jawa menjadi daerah yang paling banyak terkait kasus penemuan mayat, jumlahnya sebesar 70,7 persen. Kemudian Pulau Sumatera dengan persentase mencapai 10,17 persen atau. Selanjutnya disusul dengan Pulau Bali, NTT, dan NTB dengan kasus penemuan mayat sekitar 8,44 persen. Sisanya berada dibawah lima persen yaitu Kalimantan (5,05 persen), Sulawesi (3,86 persen), dan Maluku Papua (1,72 persen).
Selanjutnya, laporan gangguan keamanan berupa bunuh diri tercatat sebanyak 1.288 pada tahun lalu. Kemudian, gangguan keamanan berupa orang hilang dan kecelakaan dilaporkan masing-masing sebanyak 999 kejadian dan 871 kejadian.
Berita Terkini:
- Bupati Jarot Jelaskan Prioritas Pengentasan Kemiskinan dalam RPJMD 2025–2029
- Lima Program TP PKK Sumbawa, Selaras dengan Rencana Pembangunan 2025-2029
- Hari Ibu Nasional, Ketua TP-PKK Kabupaten Sumbawa: Perempuan Pilar Keluarga
- Jelang Setahun Menjabat, Bupati Jarot Luncurkan 7 Program Inovasi Daerah Bidang Lingkungan
- PT AMNT dan Pemkab Sumbawa Komitmen Pendidikan Inklusif untuk Anak-anak Disabilitas
Ada pula laporan terkait gangguan terhadap orang lain yang sebesar 871 kejadian. Lalu, laporan berupa gangguan terhadap sarana dan fasilitas lain sebanyak 211 kejadian dan gangguan berupa kehilangan sebanyak 183 kejadian.
Dua gangguan lainnya terkait laporan membakar sampah berlebihan tercatat 49 kejadian dan memblokir jalan umum sebanyak 9 kejadian.
Dilihat dari lokasinya, gangguan keamanan pada tahun lalu paling banyak dilaporkan di perumahan/pemukiman yang sebanyak 6.427 kejadian. Diikuti oleh lokasi kejadian di perairan sungai dan perkebunan masing-masing sebanyak 877 kejadian dan 775 kejadian.
Dari segi waktunya, laporan mengenai gangguan keamanan paling banyak terjadi pada pukul 08.00-11.00, yaitu sebanyak 3.028 kejadian. Adapun 2.121 gangguan keamanan dilaporkan pada pukul 15.00-17.00 dan 2.078 kejadian terjadi pada pukul 12.00-14.00.
Gangguan keamanan sepanjang 2023 paling banyak dilaporkan di Polda Jawa Tengah sebanyak 4.479 kejadian. Di bawahnya ada Polda Jawa Timur dan Polda Jawa Barat masing-masing 1.576 kejadian dan 800 kejadian. (STA)



