Lombok Timur (NTBSatu) – Memasuki musim kemarau, kesulitan air mulai terjadi di Kabupaten Lombok Timur, salah satunya di Kecamatan Jerowaru. Kesulitan air itu terjadi pada sektor pertanian maupun rumah tangga.
Sekretaris Kesatuan Perempuan Pesisir Indonesia (KPPI) Lombok Timur, Siti Nuria Jouharotil, mengatakan Lombok Timur bagian selatan mulai mengalami kekeringan. Di mana sektor rumah tangga mulai berebut air dengan petani.
“Warga lagi bersaing air dengan petani tembakau,” kata Nuria, Senin, 27 Mei 2024.
Ia mengungkapkan, kesulitan air yang lebih serius terjadi di bagian pesisir Jerowaru.
“Tepat di semua pemukiman nelayan. Setelah melakukan observasi, yang paling terdampak adalah perempuan, anak-anak, lansia, dan disabilitas,” ucapnya.
Sementara, Penjabat (Pj) Bupati Lombok Timur, M Juaini Taofik, meminta agar permasalah tersebut dapat diatasi menggunakan anggaran Belanja Tidak Terduga (BTT).
Berita Terkini:
- Makin Solid, Zul-Uhel Dapat Dukungan Bapera NTB
- Polisi Periksa 10 Pihak Ponpes Al Aziziyah dari Pagi hingga Malam
- Misteri Arah Dukungan Golkar di Pilkada Kota Bima, 6 Nama Berebut Tiket Rekomendasi
- Jemaah Haji asal Bima Meninggal Dunia saat Transit di Bandara Kualanamu Medan
- Bawaslu NTB Temukan Joki Pada Proses Coklit
“Kami sudah menyiapkan BTT setiap tahunnya. Tapi kalau bisa diatasi normal, ya normal dulu dilakukan,” ujar Taofik, Senin, 27 Mei 2024.
Selain itu, ungkap Taofik, akan ada kabar baik dalam waktu dekat, terlebih bagi masyarakat wilayah selatan seperti Jerowaru. Yaitu Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Pantai Selatan akan segera beroperasi.
Ia pun meminta masyarakat selatan untuk sedikit lebih sabar, karena air dengan debit 100 liter per detik akan segera mengaliri wilayah selatan melalui SPAM.
“SPAM Pantai Selatan akan segera mengalir. Ini menjadi salah satu jalan keluar dari kekeringan,” ucap Taofik. (MKR)